Awal Mula Bentrokan Buruh dan Ojol di Purwakarta, Diduga Ada Pengeroyokan saat Unjuk Rasa
December 23, 2025 08:08 AM

‎Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

‎TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Aksi unjuk rasa buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2026 di Kabupaten Purwakarta diwarnai kericuhan, Senin (22/12/2025) sore.

‎Bentrokan sempat terjadi antara ratusan massa buruh dan ratusan pengemudi ojek online (ojol) di sekitar lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

‎Massa buruh dan pengemudi ojol terlibat aksi saling lempar batu dan helm, yang membuat warga sekitar panik.

‎Kericuhan diduga dipicu insiden yang terjadi lebih awal di Jalan Veteran. Seorang pengemudi ojol disebut menjadi korban pengeroyokan saat tengah mengantarkan pesanan, sehingga memicu kedatangan ratusan ojol ke lokasi aksi buruh.

Baca juga: Buruh di Sukabumi Minta Pemerintah Tegas soal Kenaikan UMK

‎Salah satu pengemudi ojol, Aji, mengatakan korban mengalami sejumlah luka dan kini tengah menjalani visum.

‎"Korban sekarang sedang divisum karena luka-luka. Kami datang karena tidak terima ada teman kami yang dikeroyok," ujarnya di lokasi kepada Tribunjabar.id, Senin (22/12/2025).

‎Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Purwakarta, Asep Hidayat Syarif, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa kericuhan terjadi akibat kesalahpahaman di lapangan.

‎"Kami dari Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Purwakarta sangat prihatin dengan kejadian hari ini. Bahwa telah terjadi kesalahpahaman antara kami yang sedang melaksanakan aksi pengawalan pengupahan tahun 2026 dengan teman-teman ojol," kata Asep.

‎Ia memastikan pihak buruh berkomitmen menyelesaikan persoalan tersebut secara baik dan terbuka.

‎"Insyaallah hari ini juga kami akan meluruskan dan menyelesaikan kesalahpahaman ini. Kami yakin semua pihak ingin masalah ini selesai dengan baik," ujarnya.

‎Asep juga menegaskan pihaknya akan memproses tuntutan dari ojol melalui jalur hukum.

‎"Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan hari ini akan datang ke Polres Purwakarta. Oknum pelaku juga sudah kami siapkan untuk diserahkan ke kepolisian," katanya.

Berawal dari Kesalahpahaman

Wakil Ketua Gabungan Aliansi Ojol Purwakarta (GAOP), Thomas Sopacua, menjelaskan peristiwa kekerasan bermula saat salah satu driver menerima orderan dan melintas di Jalan Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Purwakarta.

Baca juga: Bupati Purwakarta Putuskan Rekomendasikan UMK 2026 Alfa 0,7 Setelah Mentok di Dewan Pengupahan

‎"Rekan kami berpapasan dengan massa buruh yang sedang melakukan aksi demo di depan Yoshinoya. Saat itu dia sudah meminta jalan secara baik-baik, tapi justru mendapatkan intimidasi verbal hingga tindakan kekerasan dari oknum buruh," ujar Thomas saat ditemui di Mapolres Purwakarta, Senin (22/12/2025).

‎Meski telah dilakukan mediasi di lokasi, pihak ojol tetap menempuh jalur hukum.

‎"Untuk hari ini sudah dilakukan klarifikasi dan ada permohonan maaf. Tapi untuk proses hukum tetap kami tempuh. Saat ini kami sudah berada di Polres untuk membuat laporan. Kami meminta Polres Purwakarta bertindak cepat dan tegas. Kami ingin ada kejelasan hukum, dan oknum pelaku pemukulan ini diproses sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.

‎Ia menyebutkan, korban berjumlah satu orang bernama Gungun Gunawan, yang mengalami luka di bagian punggung serta kerusakan pada kendaraannya. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Veteran, Purwakarta.

‎"Kami mengawal proses ini dari awal sampai selesai agar ada keadilan dan supaya kejadian serupa tidak terulang ke depannya," kata Thomas.

‎Aparat kepolisian dari Polres Purwakarta terlihat berjaga di lokasi untuk meredam ketegangan dan mengamankan situasi. Arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat sebelum kembali normal.

Kapolres Purwakarta AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menahan diri dan menjaga kondusivitas wilayah.

‎"Tadi memang sempat terjadi permasalahan di jalan. Namun sudah kami pertemukan dan dilakukan mediasi. Perwakilan kedua belah pihak telah saling meminta maaf," kata Anom.

‎Ia menegaskan bahwa kepolisian terus berupaya meredam situasi agar tidak meluas dan meminta semua pihak menjaga ketertiban.

‎"Pada prinsipnya mari kita sama-sama menjaga kondusivitas wilayah Kabupaten Purwakarta. Kami mengapresiasi masyarakat yang tetap menahan diri dan menjaga situasi tetap aman," ucapnya.(*)

Baca juga: Massa Buruh dan Ojol di Purwakarta Terliba Kericuhan dan Saling Lempar di Jalan KH Abdurrahman

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.