SURYA.co.id Surabaya - Bernardo Tavares datang ke Persebaya Surabaya bukan hanya membawa nama besar, tetapi juga filosofi permainan yang disiplin, terstruktur, dan agresif dalam transisi.
Kini, Bajul Ijo bersiap memasuki era baru dengan gaya khas Eropa yang pernah mengantarkan PSM Makassar juara Liga 1 2022-2023.
Tavares dikenal menekankan organisasi lini belakang yang rapat. Ia terbiasa menggunakan formasi 4-3-3 Defending.
Dalam sistem ini, bek sayap dituntut aktif naik-turun. Mobilitas mereka menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan tim.
Organisasi pertahanan menjadi fondasi utama. Tavares ingin timnya solid sebelum melakukan serangan balik.
Baca juga: Drama Bernardo Tavares PSM Tetap Dihati Persebaya Jadi Tantangan Baru
“Disiplin bertahan adalah fondasi. Tanpa itu, transisi tidak akan berjalan,” ujarnya dalam wawancara sebelumnya.
Begitu bola direbut, tim diarahkan untuk segera menyerang. Dua winger menjadi motor utama dalam fase transisi.
Pemain diberi peran spesifik sesuai kebutuhan. Setiap individu tahu kapan harus bertahan dan kapan harus menyerang.
Filosofi ini memberi rasa aman bagi tim. Namun, konsistensi fisik menjadi tuntutan yang tidak bisa ditawar.
Pengalaman Tavares di PSM menunjukkan efektivitas sistem ini. Ia mampu memaksimalkan potensi pemain lokal dan muda.
Baca juga: Bernardo Tavares Resmi Jadi Pelatih Persebaya, Mulai Pimpin Latihan Bajul Ijo Januari 2026
Kini, Persebaya berharap filosofi itu bisa diterapkan di Surabaya. Era baru pun dimulai dengan ekspektasi tinggi.
Leo Lelis menjadi sosok penting di lini belakang. Ia cocok dengan sistem pertahanan rapat yang diinginkan Tavares. Sebagai bek tengah, Lelis bisa jadi pemimpin lini belakang. Karakternya sesuai dengan filosofi disiplin bertahan.
Arief Catur juga masuk dalam daftar pemain kunci. Mobilitas tinggi membuatnya ideal untuk naik-turun sesuai transisi.
Bek sayap dalam sistem Tavares harus aktif. Arief Catur punya kapasitas untuk menjalankan peran itu.
Malik Risaldi menjadi senjata di sisi sayap. Agresif menyerang dan cepat turun saat bertahan. Peran winger sangat vital dalam transisi cepat. Malik Risaldi bisa jadi motor serangan balik.
Rachmat Irianto menjadi jangkar di lini tengah. Karakter pekerja keras dan disiplin menjadikannya gelandang bertahan ideal.
Dalam formasi 4-3-3 Defending, peran jangkar sangat penting. Rachmat bisa menjaga keseimbangan tim.
Ernando Ari juga punya peran besar. Distribusi bola dan refleks cepat mendukung pola serangan balik. Kiper dalam sistem Tavares bukan sekadar penjaga gawang. Ia juga jadi pemicu transisi.
Pemain muda seperti Toni Firmansyah dan Sadida Nugraha mendapat kesempatan berkembang di era Tavares yang sering memberi ruang bagi talenta muda.
Meski gaya Tavares menjanjikan, tantangan tetap ada. Kondisi fisik pemain jadi faktor utama. Formasi 4-3-3 Defending menuntut intensitas tinggi sepanjang laga. Pemain harus siap bekerja keras.
Adaptasi kultur juga jadi tantangan. Filosofi Eropa harus diterjemahkan ke karakter sepak bola Indonesia. Ekspektasi Bonek menjadi ujian tersendiri. Dukungan besar bisa berubah jadi tekanan jika hasil tidak segera datang.
“Percoyo proses ojo jalok menang ae,” tulis salah satu komentar Bonek.
Manajemen Persebaya juga harus memberi ruang bagi Tavares. Intervensi bisa mengganggu filosofi yang sedang dibangun.
Namun, dukungan suporter tetap jadi modal besar. Sambutan hangat Bonek memberi energi positif.
Harapan besar muncul agar Persebaya kembali ke jalur papan atas. Filosofi Eropa diharapkan memberi identitas modern bagi tim.
Kehadiran Tavares menutup rumor panjang soal pelatih baru. Nama Shin Tae-yong sebelumnya sempat dikaitkan dengan Persebaya.
Kini, Persebaya resmi memulai era baru. Bernardo Tavares datang dengan pengalaman panjang dan jejak prestasi bersejarah.