Laporan Wartawan Serambi Indonesia Ilhami Syahputra | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM - Perjalanan 24 jam melewati jalur ekstrem Beutong, Kabupaten Nagan Raya, menjadi saksi bagaimana kepedulian menembus batas geografis.
Forum Jurnalis Independen Aceh Selatan (FORJIAS) akhirnya berhasil menjangkau dua desa terisolir di Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (22/12/2025), untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir bandang.
Dua desa yang selama berhari-hari terputus aksesnya, Arul Pertik dan Mekar Maju, menjadi tujuan akhir rombongan relawan jurnalis.
Di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau itu, bantuan berupa kebutuhan pokok, obat-obatan, dan pakaian layak pakai diserahkan langsung kepada Reje (kepala desa) setempat.
Tak berhenti di sana, distribusi bantuan dilanjutkan oleh relawan lokal menggunakan sepeda motor untuk menjangkau warga di titik-titik yang lebih terpencil.
Jalan terputus, jembatan rusak, hingga badan jalan yang amblas memaksa distribusi dilakukan dengan segala keterbatasan.
Sepanjang perjalanan, relawan FORJIAS menyaksikan dampak nyata bencana.
Rumah-rumah warga rusak, lumpur masih menyelimuti permukiman, dan infrastruktur dasar porak-poranda akibat terjangan banjir bandang dan longsor.
Bencana ini tak hanya merenggut harta benda, tetapi juga memutus akses kehidupan. Warga kesulitan mendapatkan bahan makanan, listrik, hingga jaringan komunikasi.
Dalam kondisi terisolasi, setiap bantuan yang tiba menjadi penopang harapan.
Imam Kampung Arul Pertik, Razuansyah, menyebut dampak bencana sangat signifikan.
Di Desa Arul Pertik, sebanyak 185 kepala keluarga atau 694 jiwa terdampak.
Sementara di Desa Mekar Maju, tercatat 87 kepala keluarga atau 296 jiwa turut merasakan dampak langsung banjir bandang.
Baca juga: Hore! Darul Imarah Distribusi 1.680 Tabung Gas LPG 3 Kg untuk 32 Gampong
“Atas nama masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh Selatan dan FORJIAS yang telah menyalurkan bantuan ini. Kami berharap pemerintah dapat segera mempercepat proses pemulihan pascabencana,” ujar Razuansyah.
Sementara itu, Ketua FORJIAS, Safdar S, menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh masyarakat terdampak bencana di Aceh Tengah.
Ia berharap bantuan kemanusiaan tersebut dapat meringankan beban warga pada masa darurat.
“Banjir dan longsor telah merusak permukiman serta fasilitas umum seperti jalan dan jembatan. Banyak badan jalan amblas dan tertutup longsor, sehingga mengganggu akses transportasi, listrik, dan komunikasi. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk untuk mengantisipasi dampak lanjutan seperti masalah kesehatan masyarakat,” kata Safdar.
Menurutnya, aksi kemanusiaan ini merupakan bentuk komitmen FORJIAS sebagai insan pers untuk hadir di tengah krisis, tidak hanya melaporkan peristiwa, tetapi juga mengambil peran nyata dalam membantu masyarakat.
Di tengah keterbatasan akses dan lambannya distribusi bantuan, solidaritas lintas daerah yang ditunjukkan FORJIAS menjadi bukti bahwa kepedulian masih mampu menembus medan paling sulit.
Bagi warga Rusip Antara, bantuan ini bukan sekadar logistik, melainkan penguat harapan di tengah krisis.(*)
Baca juga: Haji Uma dan Carel Simon Salurkan Bantuan Sekolah bagi Korban Banjir di Aceh Timur