Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM- Akses jalan provinsi di Dusun Kalauli, Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, butuh perbaikan segera.
Jalan penghubung vital tersebut ambruk total setelah hujan deras mengguyur wilayah Leihitu pada Senin (22/12/2025) sore.
Kayu-kayu yang dipasang warga untuk penanganan darurat sebelumnya, kini tidak bisa lagi digunakan sebagai penopang dan patahan jalan semakin meluas.
Sigit Djuliansah, Camat Leihitu, saat dikonfirmasi TribunAmbon.com melalui telepon WhatsApp pada Selasa (23/12/2025) mengatakan sejak menerima laporan pada Senin sore itu, pihaknya langsung melakukan koordinasi lintas sektor guna mencegah resiko yang lebih besar bagi masyarakat.
“Sejak kemarin sore kami sudah berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Forkopimcam yaitu Danramil dan Kapolsek, membatasi kendaraan ataupun warga yang ingin melintasi jalur tersebut, untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan,” ujar Sigit.
Baca juga: Penangguhan Penahanan Jelian Wariaka Dipertanyakan, Kuasa Hukum Kritik Kinerja Polres Pulau Buru
Baca juga: Jelang Nataru, Polres Malteng Buka Layanan SIM Keliling di Kota Masohi
Selain langkah pengamanan di lapangan, Camat Leihitu juga telah melaporkan kondisi tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
Menurutnya, Bupati Maluku Tengah telah menginstruksikan pihak terkait serta memantau kondisi jalan bersama BPBD Kabupaten Maluku Tengah.
“Laporannya juga telah kami sampaikan ke Tingkat Kabupaten dalam hal ini Pak Bupati Sudah menginstruksikan Kadis PU untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan memantau kondisi jembatan tersebut dan juga dari BPBD Kabupaten Maluku Tengah,”jelasnya.
Tak hanya itu koordinasi juga telah dilakukan ke Dinas Pekerjaan Umum, Provinsi Maluku, mengingat status jalan tersebut merupakan jalan Provinsi.
Dengan harapan berbagai koordinasi dilakukan, adanya respon cepat dari Pemerintah Provinsi agar akses jalan yang menjadi urat nadi aktivitas ribuan warga dapat segera diperbaiki kembali dan dapat digunakan secara aman dan lancar.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak PU Provinsi sejak kemarin sore. Saat ini kami masih menunggu kepastian kapan tim PU Provinsi akan turun ke lokasi untuk melakukan perbaikan jalur tersebut,” tambah Sigit.
Jalan ini jika tidak diperbaiki, banyak sekali dampak utama yang mempengaruhi :
1. Lumpuhnya Transportasi : ada jalan alternatif untuk menuju kota Ambon, namun mereka harus melalui 3 kali lipat jauhnya. Yang awalnya hanya ke Kota Ambon menempuh jarak kurang lebih 28 kilometer dari Kaitetu, terpaksa mereka harus melintas sekitar 75 kilometer dari titik yang sama. Tentu hal ini berdampak terhadap berbagai akses. Biaya transportasi dan juga keterlambatan waktu.
2. Akses layanan kesehatan : warga terancam kesulitan mencapai pusat layanan kesehatan di ibu kota Provinsi yang dapat beresiko pada keselamatan dalam kondisi darurat.
3. Hambatan Ekonomi : Sebagai jalur vital, putusnya akses ini menghambat distribusi logistik dan barang dagangan yang secara langsung memengaruhi roda ekonomi masyarakat di Jazirah Leihitu. (*)