Viral Curhat Wanita jadi Korban KDRT, Kabur dari Rumah setelah Dianiaya Suami karena Berat Badan
December 25, 2025 12:50 AM

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita menjadi perbincangan di media sosial setelah mengungkap pengalamannya jadi kekerasan dalam rumah tangga.

Kisah tersebut viral di aplikasi Thread dan mengundang perhatian publik karena tindak kekerasan tersebut dipicu oleh persoalan berat badan.

Dikutip dari Mstar Rabu (24/12/2025), wanita itu mengaku memiliki berat badan 90 kilogram dan menyatakan bahwa kondisi tersebut menjadi sumber konflik dalam rumah tangganya hingga berujung pada perlakuan kasar dari sang suami.

Dalam pengakuannya, wanita tersebut menyebutkan bahwa dirinya terpaksa meninggalkan rumah sejak Sabtu lalu demi menyelamatkan diri.

Ia memilih menginap di sebuah hotel yang berada dekat dengan tempat kerjanya karena merasa tidak aman untuk tetap tinggal bersama suami.

Keputusan itu diambil setelah terjadi insiden kekerasan, padalah selama tiga tahun pernikahan, suaminya tidak pernah bersikap kasar secara fisik.

Wanita itu menceritakan bahwa kejadian bermula dari pertengkaran yang berkaitan dengan berat badannya. Suaminya disebut sering mengomel dan mempertanyakan kapan dirinya akan mulai menjalani diet.

Selain itu, sang suami juga melontarkan makian dengan berbagai kata yang menyakitkan. Wanita tersebut memilih untuk tidak menanggapi omelan tersebut, namun situasi justru semakin memburuk.

Menurut penuturannya, suaminya tiba-tiba melakukan tindakan kekerasan dengan menutup mulut dan hidungnya menggunakan selimut.

Tidak hanya itu, ia juga mengaku ditampar. Insiden tersebut membuatnya terkejut dan trauma, mengingat selama ini ia tidak pernah mengalami kekerasan fisik dalam rumah tangganya.

Peristiwa tersebut membuatnya memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah.

Selain kekerasan fisik, wanita itu juga mengungkap bahwa dirinya telah lama mengalami tekanan mental akibat perlakuan verbal dari sang suami.

Ia mengaku sering dihina dan direndahkan karena kondisi tubuhnya. Suaminya disebut berulang kali menyuruhnya menurunkan berat badan, dengan alasan yang menurut wanita itu bisa jadi berangkat dari niat baik, namun disampaikan dengan cara yang sangat menyakitkan.

Dalam pengakuannya, wanita tersebut menyebut bahwa ia kerap dipanggil dengan sebutan yang merendahkan martabat, seperti disamakan dengan hewan.

Ia juga mengungkap bahwa suaminya membandingkan dirinya dengan istri-istri teman suaminya, yang semakin memperparah tekanan psikologis yang ia rasakan. Perlakuan tersebut membuatnya merasa lelah secara mental dan emosional.

Meski demikian, wanita itu mengaku masih memiliki perasaan cinta yang besar terhadap suaminya. Ia menyatakan bahwa dirinya sangat mencintai sang suami, meskipun harus menghadapi tekanan dan penderitaan mental yang berat akibat perlakuan yang diterimanya selama ini.

Unggahan tersebut kemudian menuai beragam reaksi dari warganet. Di kolom komentar, banyak perempuan memberikan dukungan moral kepada wanita itu.

Mereka menyampaikan simpati dan dorongan agar ia tetap kuat menghadapi situasi yang tengah dialaminya. Dukungan tersebut datang dari berbagai kalangan yang menilai bahwa keselamatan dan kesehatan mental korban harus menjadi prioritas utama.

Selain dukungan moral, sejumlah warganet juga mendesak wanita tersebut untuk menempuh jalur hukum. Mereka menyarankan agar ia segera membuat laporan polisi atas tindakan kekerasan yang dilakukan suaminya.

Beberapa komentar menegaskan bahwa tindakan menutup mulut dan hidung serta menampar pasangan merupakan bentuk kekerasan fisik dan emosional yang tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.

Sebagian warganet juga menekankan bahwa perubahan ukuran tubuh masih memungkinkan untuk dilakukan, namun perilaku kasar dan abusif jauh lebih sulit untuk diubah.

Mereka berharap wanita tersebut dapat melepaskan diri dari situasi yang dinilai membahayakan nyawanya serta mendapatkan perlindungan dan keadilan melalui jalur yang tersedia.

(cr31/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.