Rayakan Natal di Tengah Duka, Katedral Jakarta Salurkan Kolekte Khusus untuk Korban Bencana
Ulfa Lutfia Hidayati December 25, 2025 06:34 PM

Grid.ID – Perayaan Natal 2025 di Gereja Katedral Jakarta tahun ini diwarnai dengan semangat bela rasa yang mendalam. Tak hanya menyambut kelahiran Yesus Kristus, Gereja Katedral Jakarta juga menggalang dana khusus untuk korban bencana di Sumatera dan Aceh.

Langkah nyata ini merupakan respons terhadap rentetan bencana yang menyebabkan kerusakan masif di sejumlah daerah. Pihak Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) memastikan bahwa sebagian besar kolekte dari umat dialokasikan khusus untuk pemulihan daerah terdampak.

Penyaluran Melalui Jalur Gereja

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, menjelaskan bahwa bantuan keuangan yang terkumpul tidak disalurkan melalui jalur pemerintah, melainkan melalui jaringan internal Gereja Katolik untuk mempercepat proses di lapangan.

"Dana yang terkumpul dikumpulkan di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan dikirimkan kepada Karina Caritas Indonesia," ujar Kardinal Suharyo dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Kamis (25/12/2025).

"Beberapa keuskupan mengalokasikan dana tertentu langsung melalui tiga keuskupan terdampak, yaitu Keuskupan Padang (Sumbar), Keuskupan Sibolga (Sumut), dan Keuskupan Medan untuk wilayah Aceh," tuturnya.

Menurut Kardinal, wilayah Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara menjadi salah satu daerah dengan dampak kerusakan yang paling parah.

"Menurut yang saya baca, untuk memulihkan kembali situasi seperti semula, saudara-saudara kita ini membutuhkan waktu 20 hingga 25 tahun. Ini bukan masalah satu atau dua bulan saja," tambahnya.

Tim Kemanusiaan Terjun Langsung

Selain bantuan dana, Gereja Katedral juga mengirimkan tenaga relawan. Romo Suyadi dari Lembaga Daya Dharma (LDD) KAJ telah turun langsung ke lokasi bencana untuk memetakan bantuan apa saja yang paling mendesak bagi warga.

Tim dari Caritas Indonesia juga sudah mulai bekerja untuk membantu warga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda akibat tanah longsor dan banjir.

Humas Gereja Katedral, Susi Suwadie, menambahkan bahwa penggalangan dana telah dilakukan secara masif melalui kolekte kedua pada tanggal 13 dan 14 Desember lalu.

"Kita semua harus memahami bahwa kita juga turut merasakan belasungkawa atas musibah ini. Kolekte tersebut dipersembahkan untuk saudara-saudara kita yang mendapatkan musibah agar mereka juga merasakan sukacita Natal di tengah cobaan," kata Susi.

Dalam pesan Natalnya, Kardinal Suharyo menekankan bahwa bencana alam yang terjadi tidak lepas dari kerusakan lingkungan yang kompleks, seringkali dipicu oleh perilaku manusia yang melampaui kewajaran.

Ia menyoroti bagaimana perusakan hutan dan eksploitasi alam berdampak langsung pada masyarakat miskin yang tidak berdaya.

"Natal tahun ini bertema 'Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga'. Melalui semangat kelahiran Juru Selamat, kami berharap para pemimpin yang memegang mandat bekerja sebaik-baiknya demi kesejahteraan dan kebaikan bersama, termasuk dalam menjaga alam," tegasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.