TASPEN Perluas Peran, Ajak Para Pensiunan dan ASN Muda Berwirausaha
December 26, 2025 07:38 AM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama puluhan tahun PT TASPEN (Persero) dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus mengelola jaminan sosial bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya program pensiun dan tabungan hari tua. 

Namun perubahan demografi, meningkatnya usia harapan hidup dan kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih berkelanjutan pascapurnatugas mendorong TASPEN memperluas perannya, tidak hanya sebagai pengelola manfaat pensiun, tetapi juga sebagai fasilitator pemberdayaan ekonomi peserta.

Langkah tersebut diwujudkan melalui pengembangan program kewirausahaan yang menyasar peserta aktif hingga pensiunan, bernama Wirausaha Pintar TASPEN.

Corporate Secretary PT TASPEN (Persero) Henra Hidayat Sastrawidjaja mengatakan, inisiatif ini lahir dari hasil pembelajaran dan perbandingan dengan pengelola dana pensiun di sejumlah negara.

"Kita sempat benchmark ke beberapa negara yang mengelola dana pensiun. Misalnya kayak di Korea ada GEPS (Government Employees Pension Service)," ujarnya dalam wawancara eksklusif Tribunnews.com di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Rabu (24/12/2025).

Dari hasil studi yang dilakukan, TASPEN melihat pengelolaan program pensiun merupakan kewajiban utama yang harus dijalankan lembaga jaminan sosial. Di luar kewajiban tersebut, terdapat ruang untuk menghadirkan manfaat tambahan yang memberikan nilai lebih bagi peserta.

Baca juga: 37 Wirausaha Disiapkan Melantai di Bursa Efek Indonesia

"Di sana itu (Korea), kalau misalnya untuk pengelolaan programnya itu (dana pensiun) adalah hal yang wajib yang harus mereka eksekusi. Tapi, benefit apa lagi yang mereka bisa berikan selain dari program yang wajib itu? Ada hal-hal yang bisa memberikan value added buat para peserta," ucap Henra.

Dari hasil evaluasi tersebut, TASPEN melihat potensi besar pada para pensiunan yang secara fisik dan mental masih produktif saat memasuki masa purnabakti dan menjadi peluang untuk mendorong kemandirian ekonomi melalui kewirausahaan para anggota TASPEN.

"Kemarin akhirnya kita melihatkan bahwa sebenarnya para pensiunan juga pada saat pensiun itu kan masih segar, aktif dan lain-lain. Kenapa enggak kita kasih fasilitas untuk mereka belajar kewirausahaan," ujarnya.

Baca juga: Telkom Dorong Wirausaha Inklusif bagi Penyandang Disabilitas lewat Kreasi Kaltara Inklusif

Gagasan itu kemudian diwujudkan dalam program Wirausaha Pintar, yang dirancang untuk membekali peserta aktif yang mendekati masa pensiun dengan pengetahuan dan keterampilan usaha.

Tidak hanya sebatas pelatihan, TASPEN juga menggandeng mitra perbankan untuk mendukung pembiayaan usaha.

"Makanya ada istilahnya Wirausaha Pintar. Itu untuk memfasilisasi para peserta aktif yang mau pensiun, mereka kita kasih pembelajaran terkait dengan kewirausahaan," terang Henra.

Ia menambahkan, skema yang ditawarkan tidak berhenti pada pemberian pinjaman lunak. Peserta juga akan mendapatkan pendampingan dari mentor yang telah berpengalaman menjalankan usaha.

Terkait durasi pendampingan, Henra menjelaskan hal tersebut disesuaikan dengan kebijakan masing-masing mitra. Namun, tujuan akhirnya tetap sama, yakni mendorong peserta agar mampu berdiri mandiri.

"Silahkan diberikan bantuan pinjaman lunak, plus nanti ada mentornya juga. Jadi, enggak cuma kasih pinjam, lepas, bye. Tapi memang ada mentor yang di satu tempat itu sudah berhasil, dia akan membantu bagaimana biar tambah sukses. Itu (durasi) kita serahkan kepada masing-masing mitra bayarnya. Yang jelas kan, harapannya sampai mereka mandiri," jelasnya.

Ke depan, TASPEN berencana memperluas sasaran program ini, tidak hanya bagi ASN yang akan memasuki masa pensiun, tetapi juga bagi ASN yang baru memulai karier.

Menurutnya, pembekalan sejak dini akan membuat persiapan kewirausahaan menjadi lebih matang dan terencana.

"Kalau kemarin-kemarin itu kan kita fokusnya ke yang mau pensiun. Ini mungkin sekarang kita mau coba geser. Jadi, yang baru masuk, harusnya mereka juga sudah mulai bisa mempersiapkan wirausaha. Kita buka, yang mau belajar atau mau dikasih pembelajaran terkait Wirausaha Pintar. Biar persiapannya lebih matang," kata Henra.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.