TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengajak warga menyambut pergantian Tahun Baru dengan doa bersama.

Ajakan itu disampaikan sebagai kebijakan Pemerintah Kota Bekasi menjelang akhir tahun.

Tri Adhianto meminta masyarakat tidak menggelar pesta kembang api maupun hiburan besar.

Ia menilai pergantian tahun dapat dimaknai secara lebih dalam.

Baca juga: Hendak Diedarkan Saat Nataru, 3.100 Butir Ekstasi dan 3,24 Gram Sabu Disita Polisi

Baca juga: Usut Korupsi Kuota Haji, KPK Kembali Periksa Yaqut Cholil Qoumas Selasa Ini

Baca juga: Santai di Tengah Keramaian, Mahasiswa Curi Raket Padel Seharga Rp 7,7 Juta di Jaksel

Kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk kepekaan sosial pemerintah daerah.

Terlebih, saat ini sejumlah wilayah di Pulau Sumatra tengah dilanda bencana.

Menurut Tri Adhianto, euforia bukan satu satunya cara merayakan Tahun Baru.

“Kami tidak ingin memulai tahun dengan euforia semata. Tahun baru seharusnya menjadi momentum untuk menundukkan kepala, mendoakan keselamatan, dan memperkuat kepedulian sosial,” kata Tri Adhianto, Kamis (25/12/2025).

Ia menjelaskan doa bersama menjadi ruang refleksi bagi masyarakat.

Doa tersebut juga menjadi harapan agar tahun mendatang membawa ketenangan dan perlindungan bagi seluruh warga.

Tri Adhianto menegaskan pemerintah harus peka membaca situasi yang berkembang.

“Ada saatnya kami bersuka cita, ada pula saatnya kami memilih menahan diri. Tahun ini, Kota Bekasi memilih memulai dengan doa dan refleksi akhir tahun,” ujarnya.

Rencana doa bersama akan digelar secara sederhana dan khidmat.

Kegiatan tersebut melibatkan unsur pemerintah daerah, tokoh agama, dan perwakilan masyarakat.

Pemerintah Kota Bekasi juga mengimbau warga menyambut Tahun Baru dengan tertib.

Masyarakat diminta menjaga keamanan dan kondusivitas di lingkungan masing masing.

Tri Adhianto berharap kebersamaan dan kepedulian sosial terus tumbuh di Kota Bekasi.