SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Di tengah badai masalah yang menghantam tim, Sriwijaya FC tetap melangkah ke lapangan. Elang Andalas akan menjamu PSMS Medan pada laga ke-13 Pegadaian Championship 2025/26 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (27/12/2025) pukul 15.30 WIB, dengan kondisi tim yang jauh dari kata ideal.
Ketua Umum Sriwijaya Mania, Eddy Ismail, menyerukan dukungan penuh dari seluruh suporter. Ia menegaskan bahwa saat inilah loyalitas fans benar-benar diuji.
“Saya minta seluruh suporter, khususnya Sriwijaya Mania, untuk mendukung penuh tim kebanggaan kita. Sriwijaya FC sedang tidak baik-baik saja, tapi justru di saat seperti ini tim sangat membutuhkan dukungan,” ujar Eddy Ismail kepada Sripoku.com, Jumat (26/12/2025).
Meski harus bertanding dengan skuat seadanya, Eddy Ismail masih menyimpan harapan. Menurutnya, satu poin pun akan sangat berarti bagi Sriwijaya FC yang tengah berjuang keluar dari tekanan.
“Semoga Sriwijaya FC bisa dapat poin besok,” katanya singkat.
Namun, Eddy Ismail juga mengingatkan agar dukungan diberikan dengan cara yang benar. Ia meminta suporter menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan klub.
“Jangan ada pelemparan, jangan masuk ke lapangan, jangan membawa barang terlarang, jangan menyalakan flare. Semua itu bisa membuat Sriwijaya FC terkena sanksi,” tegasnya.
Di kubu pemain, kondisi sulit tak menyurutkan tekad. Kapten tim Sriwijaya FC Ganjar Mukti Muhardiyana menegaskan bahwa para pemain sepakat menyelesaikan kompetisi dengan profesionalisme.
“Kami pemain tetap melanjutkan sisa pertandingan dengan pemain yang ada sampai selesai,” ujar Ganjar.
Manajemen pun mengakui situasi yang dihadapi klub sangat berat. Asisten Direktur PR & MO PT SOM, Muhammad Moeslim, menyebut kondisi ini sebagai alarm keras bagi Sriwijaya FC.
“Kita realistis. Dengan kondisi sekarang, target kita jelas, jangan sampai terdegradasi,” katanya.
Sementara itu, juru bicara Sriwijaya FC Molem mengajak fans untuk tetap hadir dan memberi semangat, apa pun hasilnya.
“Menang kalah bukan soal utama. Yang penting Sriwijaya FC tetap ada di Palembang. Kalah menang, SFC sampai mati,” tegasnya.
Dengan skuat yang tersisa, Sriwijaya FC menghadapi dua laga krusial: melawan PSMS Medan (27 Desember 2025) dan PSPS Pekanbaru (4 Januari 2026). Dua pertandingan ini bukan hanya ujian fisik dan taktik, tetapi juga ujian mental bagi pemain serta loyalitas suporter.
Baca juga: Sriwijaya FC Tetap Bertarung Meski Serba Terbatas, Ganjar Mukti: Main dengan Pemain Seadanya
Manajemen Sriwijaya FC berjanji akan melakukan perombakan besar saat bursa transfer dibuka. Kehadiran pelatih baru Budi Sudarsono diharapkan membawa angin segar bagi Elang Andalas.
Kini, Sriwijaya FC berdiri di persimpangan jalan—bertahan di kasta kedua atau terjerumus ke jurang degradasi. Dukungan suporter bisa menjadi pembeda di saat paling menentukan.