SURYA.CO.ID, MOJOKERTO – Cuaca ekstrem yang mengguyur wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), memicu bencana tanah longsor di Dusun Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas.
Satu unit rumah milik warga dilaporkan rusak total hingga rata dengan tanah, setelah tertimpa material longsor dari tembok penahan tanah (TPT) jalan desa yang ambrol pada Kamis (25/12/2025).
Bangunan seluas 5,10 meter x 13,60 meter tersebut hancur tak tersisa, akibat terjangan tanah dari tebing setinggi 6 meter.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB ini, sempat mengejutkan warga setempat.
Supeno (55), saksi mata sekaligus tetangga korban, menceritakan bahwa longsor terjadi hanya berselang 10 menit setelah hujan lebat berhenti.
Suara gemuruh yang sangat keras, sempat membuat warga mengira telah terjadi banjir bandang dari arah gunung.
"Terdengar suara keras sekali seperti banjir bandang. Pas dilihat ternyata longsor, bangunan rumah sudah roboh semuanya," ujar Paikan (54), pemilik rumah yang tinggal di desa tetangga saat dikonfirmasi, Jumat (26/12/2025).
Meski bangunan hancur total, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Paikan menjelaskan, bahwa rumah peninggalan tersebut memang jarang ditempati, karena ia sehari-hari tinggal bersama keluarganya di Dusun Cemoro, Desa Srikading, Ngoro.
"Rumahnya kosong tidak saya tempati, cuma satu minggu sekali ke sini. Saya dapat kabar dari saudara yang tinggal persis di sebelah, kalau rumah saya hancur terkena longsor," ungkap Paikan dengan nada sedih.
Paikan menyayangkan kejadian ini, karena longsor justru dipicu oleh ambrolnya TPT jalan poros desa yang dibangun oleh Pemerintah Desa pada tahun 2022 lalu.
Menurutnya, sebelum adanya tembok tersebut, lokasi rumahnya tergolong aman dari ancaman longsor.
"Dulunya tidak pernah longsor di sini, sejak dibangun TPT malah longsor. Harapannya, bisa dibantu rumah ini bisa kembali dibangun karena ini rumah peninggalan," pungkasnya.
Pihak BPBD Kabupaten Mojokerto bergerak cepat melakukan asesmen di lokasi kejadian.
Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Seloliman untuk penanganan lebih lanjut.
"Tembok penahan tanah milik desa menimpa satu rumah yang kondisinya sedang kosong. Hari ini akan diselesaikan pihak desa melalui musyawarah untuk langkah perbaikan atau ganti rugi," kata Rinaldi.