Meski Dilarang, Penjual Kembang Api Ramai di Perbatasan Gowa–Makassar Jelang Tahun Baru
December 26, 2025 08:22 PM

 

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Sejumlah penjual petasan mulai ramai berjualan di ruas perbatasan Gowa–Makassar, tepatnya di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (26/12/2025).

Pantauan di lokasi sekira pukul 17 23 Wita, para penjual petasan tampak berjejer di atas trotoar jalan. 

Lapak-lapak berdiri di sepanjang ruas jalan yang menghubungkan Gowa dan Kota Makassar itu.

Padahal, sebelumnya Kapolri telah mengeluarkan larangan penjualan petasan menjelang pergantian tahun karena dinilai berbahaya dan mengganggu ketertiban umum.

Salah seorang penjual petasan yang enggan disebutkan namanya mengaku, mengetahui adanya larangan tersebut. 

Namun, ia tetap memilih berjualan.

“Tidak dilarang ji karena banyak ji penjual petasan juga,” ujar wanita berkaos biru itu.

Ia mengungkapkan, hingga kini pembeli petasan belum terlalu ramai.

Menurutnya, lonjakan pembeli biasanya terjadi mendekati malam tahun baru.

“Belum ramai sekarang. Puncaknya itu tanggal 30 sampai 31,” katanya.

Baca juga: Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru Dilarang Keras di Parepare, Diganti Tabligh Akbar

Ia juga membandingkan kondisi penjualan tahun ini dengan tahun sebelumnya yang dinilai lebih ramai.

“Kalau tahun lalu bagus, ramai memangmi tanggal begini. Sekarang sunyi karena banyak penjual. Biasanya orang Kampung yang beli di sini, sekarang di sana juga sudah banyak penjual,” ujarnya.

Untuk harga, petasan dijual mulai Rp50 ribu hingga Rp80 ribu. 

Sementara kembang api dijual seharga Rp20 ribu.

"Beberapa hari ini pembeli ada ji, satu dua orang,” ucapnya.

Meski larangan telah dikeluarkan, penjual tersebut kembali menegaskan alasan tetap berjualan karena banyak pedagang lain melakukan hal serupa.

“Tidak dilarang ji, karena banyak ji juga penjual menjual petasan,” ucapnya

Senada dikatakan pemuda penjual petasan di lokasi serupa.

Ia mengaku baru mengetahui bahwa adanya pelarangan penjualan petasan.

"Baru tahu, tapi kan banyak ji yang jual juga," kata dia

Lonjakan pembelian petasan lanjutnya, pada tanggal 30-31 Desember.

"Kalau sekarang belum banyak beli. Puncaknya nanti tanggal 30-31 Desember," bebernya.

Baca juga: PLN Pastikan Sistem Kelistrikan SulutGo Aman Jelang Natal dan Tahun Baru 2026

Dikutip Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan izin bagi siapapun untuk merayakan momen pergantian tahun 2026 dengan pesta kembang api.

Sigit memberikan usul agar seluruh masyarakat di Indonesia untuk melakukan doa bersama sebagai bentuk rasa empati dan simpati kepada para korban bencana banjir bandang di Sumatra.

"Nanti di malam Natal dan puncak Tahun Baru, harapan kita tentunya kita imbau kepada masyarakat agar kegiatan-kegiatannya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat doa untuk Sumatera, doa untuk negeri," kata Sigit saat jumpa pers usai meninjau langsung kondisi Stasiun Pasar Senen jelang libur Nataru 2025, Selasa (23/12/2025).

"Jadi kami tidak memberikan rekomendasi untuk penggunaan kembang api akhir tahun," sambung dia.

Saat disinggung soal langkah teknis pengawasan terhadap warga yang tetap melakukan perayaan kembang api, Sigit belum dapat menjelaskan lebih detail.

Dirinya menyatakan, akan menyerahkan soal teknis tersebut kepada masing-masing pimpinan Polda di daerah.

Terpenting kata Sigit, Mabes Polri tidak akan memberikan izin untuk perayaan kembang api tersebut.

"Ya tentunya secara teknis nanti Polda yang akan menghimbau. Tapi yang jelas dari Mabes Polri kita tidak memberikan izin untuk perayaan kembang api yang biasa dilaksanakan di tutup tahun," ucap dia.

Sigit meminta kepada seluruh pihak untuk menaruh fokus atau perhatian penuh kepada kondisi para masyarakat di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.

Atas hal itu, dirinya mengusulkan agar momen akhir tahun seperti halnya Perayaan Natal dan Tahun Baru sebagai momen untuk refleksi diri sekaligus berdoa untuk keselamatan bersama.

"Karena kita tahu situasi saat ini semuanya sedang menghadapi situasi yang kita harapkan kita merasakan suasana kebatinan yang sama, dan kita sama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang sekarang terdampak bencana di Sumatera. Saya kira itu," tandas dia.(*)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.