Laporan Wartawan Serambi Indonesia Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Ketua DPD KNPI Aceh Barat Daya (Abdya), Teguh Novrianto, mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan kepentingan kemanusiaan, solidaritas, dan persatuan di tengah kondisi bencana yang sedang dihadapi masyarakat Aceh.
Menurutnya, hubungan baik antara Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem merupakan modal penting dalam menjaga stabilitas serta memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan terkoordinasi.
"Kami menyayangkan munculnya sikap-sikap provokatif yang memicu eskalasi situasi dan mengakibatkan banyak masyarakat menjadi korban dalam rangkaian aksi unjuk rasa beberapa hari terakhir," kata Teguh Novrianto, Jumat (26/12/2024).
Kondisi ini, sebut Teguh, sangat memprihatinkan. Terlebih terjadi di tengah situasi bencana yang seharusnya menuntut ketenangan, empati, dan fokus penuh pada upaya kemanusiaan.
"Kami juga menyayangkan adanya sikap arogansi yang ditunjukkan oleh oknum pengamanan dalam merespons aksi unjuk rasa.
Pendekatan yang berlebihan dan tidak proporsional justru berpotensi memperkeruh keadaan, menambah korban, serta menurunkan kepercayaan publik.
Baca juga: 9 WNI Korban TPPO Dipulangkan dari Kamboja, Dipaksa Jadi Admin Judol dan Scammer
Aparat keamanan seharusnya mengedepankan pendekatan yang humanis, persuasif, dan profesional," ucapnya.
Dalam konteks ini, sebut Teguh, Mualem diharapkan dapat mengambil peran aktif untuk mengamankan kondisi daerah, meredam ketegangan, serta memastikan situasi tetap kondusif demi keselamatan masyarakat.
"Kepemimpinan daerah sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas dan mencegah meluasnya konflik sosial," ujarnya.
Ia juga mendorong Presiden Prabowo untuk segera memerintahkan jajaran TNI dan Polri agar bersikap baik, humanis, dan mengedepankan perlindungan terhadap masyarakat.
"Pendekatan keamanan yang mengutamakan kemanusiaan akan memperkuat kepercayaan publik sekaligus menjaga wibawa negara," imbuhnya.
Terkait pengibaran bendera bintang bilang, Teguh Novrianto menegaskan bahwa persoalan tersebut seharusnya tidak dipolemikkan apalagi dijadikan alat provokasi di tengah situasi bencana.
Baca juga: Perkim Aceh Distribusikan 2,58 Juta Liter Air Bersih ke Daerah Terdampak Bencana
"Setiap perbedaan pandangan perlu diselesaikan melalui dialog dan mekanisme hukum yang berlaku, tanpa mengorbankan kepentingan rakyat," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, tokoh pemuda, dan pemangku kepentingan untuk menahan diri, tidak terprovokasi, serta menempatkan keselamatan dan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama.
"Dalam situasi bencana, persatuan dan kepedulian adalah kekuatan utama bangsa," pungkas Teguh. (*)