Dokter Ingatkan Risiko Anak Terserang Flu saat Libur Nataru
December 27, 2025 01:03 AM

 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Memasuki libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), anak-anak menjadi rentan terkena flu seiring perubahan cuaca.

Flu adalah infeksi yang terjadi pada sistem pernapasan bagian atas (hidung, rongga mulut, tenggorokan

Perubahan cuaca ini bisa memicu penurunan daya tahan tubuh anak sehingga anak mudah terserang flu.

Berikut panduan yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah flu pada anak sejak dini seperti yang disampaikan Dokter spesialis anak, dr Rika Hapsari MKedKlin SpA dikutip dari Youtube Unair.

Ia menjelaskan, anak-anak termasuk ke dalam kelompok yang lebih rentan mengalami gejala yang lebih berat.

“Gejalanya pada anak dan orang dewasa sebenarnya mirip, seperti demam, pilek, batuk, dan nyeri tenggorokan. Namun pada anak, keluhannya bisa lebih berat karena mereka termasuk kelompok rentan,” jelasnya.

Penularan virus influenza terjadi dengan sangat mudah melalui droplet. 

Virus dapat menyebar saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, maupun kontak fisik melalui permukaan benda yang terkontaminasi lalu disentuh oleh orang lain. 

Kondisi ini membuat flu kerap cepat menyebar, terutama di lingkungan dengan interaksi intens seperti rumah dan sekolah.

Sayangnya, flu sering disalahartikan sebagai pilek biasa.

Padahal, flu merupakan merupakan salah satu penyebab infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak, di samping virus lain seperti rhinovirus atau RSV. 

Baca juga: WHO Soroti Varian Flu Subklade K, Pakar Prediksi Berpotensi Lebih Berat, Gejalanya Kelelahan Ekstrem

Gejalanya sekilas mirip, namun flu umumnya ditandai dengan demam tinggi sejak awal.

“Pada influenza, demamnya biasanya tinggi di awal, bisa mencapai 39 hingga 40 derajat. Pileknya dapat bertahan sampai sekitar tujuh hari, sementara batuk umumnya berlangsung tiga sampai empat hari,” paparnya.

Anak dengan usia yang lebih muda, bayi prematur, anak dengan status gizi kurang, imunisasi tidak lengkap, serta anak dengan penyakit penyerta memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi.

Cara untuk menekan risiko flu pada anak bisa dilakukan dengan sederhana seperti menggunakan masker saat sakit, menjaga kebersihan, serta memastikan asupan nutrisi anak tetap seimbang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

Selain itu, imunisasi juga menjadi bagian penting dari pencegahan. 

Vaksin influenza juga sudah tersedia dan dapat diberikan pada anak sejak usia enam bulan.

Ia mengingatkan orang tua untuk segera membawa anak ke dokter apabila muncul tanda bahaya, seperti demam tinggi yang tidak kunjung turun, anak tampak lemas, malas minum, atau menunjukkan gejala pernapasan yang memberat. 

“Pencegahan itu penting, tetapi orang tua juga perlu peka terhadap kondisi anak. Jika gejalanya berat atau tidak membaik, segera periksakan ke dokter agar anak mendapat penanganan yang tepat,” tutur dia.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.