TRIBUNTRENDS.COM - Nama Aura Kasih kembali menggema di ruang publik. Kali ini bukan karena karya atau prestasi, melainkan karena isu panas yang menyeretnya dalam dugaan hubungan terlarang dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Isu tersebut menyebar begitu cepat, melintasi berbagai platform media sosial dan memantik reaksi beragam dari warganet.
Meski belum pernah ada konfirmasi langsung dari pihak Aura Kasih, sorotan terhadap penyanyi dan aktris itu justru semakin tajam.
Setiap unggahan lama, setiap potongan cerita masa lalu, kini kembali diangkat dan disandingkan dengan isu yang tengah berkembang.
Baca juga: Dibidik KPK, Aura Kasih Bongkar Sumber Uang! Benarkah Kaya Hasil Korupsi atau Murni Bisnis Ayam?
Sejak kabar tersebut mencuat, Aura Kasih menjadi sasaran kritik dan komentar bernada negatif.
Warganet tak hanya membahas isu terkini, tetapi juga kembali mengorek cerita-cerita lama yang pernah beredar di ruang publik.
Mulai dari dugaan liburan bersama ke Italia, keberadaan di New York, Amerika Serikat, hingga isu menginap di kawasan glamping di Jawa Barat, semua kembali diviralkan.
Potongan-potongan cerita itu seolah dirangkai menjadi satu narasi besar yang semakin memperkeruh opini publik.
Berbeda dengan Ridwan Kamil yang telah memberikan pernyataan usai digugat cerai oleh istrinya, Atalia Praratya, Aura Kasih justru memilih sikap sebaliknya.
Di tengah derasnya arus spekulasi, pelantun lagu Mari Bercinta itu memilih untuk menutup diri.
Aura Kasih tampak menghindari polemik yang terus bergulir dengan menutup kolom komentar di akun media sosialnya.
Langkah tersebut justru memunculkan beragam tafsir. Bagi sebagian warganet, sikap bungkam itu dianggap sebagai bentuk penghindaran.
Namun bagi lainnya, itu dipandang sebagai upaya melindungi diri dari tekanan opini publik yang kian liar.
Di tengah sorotan tersebut, publik kembali mengungkit pernyataan lama Aura Kasih yang pernah ia sampaikan dalam sebuah podcast bersama Deddy Corbuzier pada 31 Oktober 2021.
Dalam perbincangan itu, Aura Kasih mengungkap pandangannya mengenai perempuan yang kerap diberi label sebagai “pelakor”.
Ia menilai bahwa perempuan yang menjalin hubungan dengan pria beristri tidak selalu bisa langsung disalahkan secara mutlak.
“Ya salah sih ya,” ujarnya dengan nada ragu, sebelum melanjutkan, “Tergantung, intention-nya apa?”
Menurut Aura Kasih, setiap perempuan yang terlibat dalam hubungan semacam itu memiliki latar belakang dan tujuan yang berbeda-beda.
Baca juga: Panggilan Akrab Aura Kasih ke Lisa Mariana, Cara Berkelas Bungkam Sindiran Selingkuhan Ridwan Kamil
Aura Kasih menegaskan bahwa hubungan yang dilandasi kepentingan materi adalah kesalahan besar.
“Misalkan nih, aku ketemu cowok sudah punya istri, kalau aku intention-nya cuma duit, ya salah besar,” katanya.
Namun, ia menilai persoalan menjadi jauh lebih rumit ketika perasaan ikut terlibat.
Menurutnya, manusia tidak selalu mampu mengendalikan emosi yang datang secara tiba-tiba.
“Tapi tiba-tiba aku ketemu orang, nyambung, eh udah punya bini, tapi kita nggak bisa menghindari perasaan itu. Ya gimana, perasaan juga dikasih Tuhan,” tuturnya.
Bagi Aura Kasih, label “pelakor” tidak bisa serta-merta disematkan secara hitam-putih.
Selama hubungan tersebut tidak dilandasi niat untuk memanfaatkan secara finansial, menurutnya kesalahan tidak bisa disamaratakan.
“Kalau intensinya cuma duit ya menurut aku salah banget,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa perasaan adalah sesuatu yang mengalir secara alami dalam diri manusia.
“Kalau ngomongin perasaan, kita nggak bisa stop itu, karena manusia dikasih perasaan, dikasih akal, mengalir aja,” lanjutnya.
Tak hanya membahas niat, Aura Kasih juga menyinggung sikap perempuan yang berada di posisi sebagai orang ketiga terhadap istri sah.
Menurutnya, kesalahan menjadi jauh lebih besar ketika keberadaan istri pertama tidak lagi dihargai.
“Itu salah banget, apalagi kalau si cowoknya sampai berubah sama istrinya, itu lebih salah lagi,” katanya.
Ia mencontohkan, sangat jarang ada perempuan yang tetap mengingatkan pasangannya untuk pulang demi keluarga.
“Karena jarang pelakor itu baik sama istri pertama. Misalkan cowoknya sama ceweknya nginep bareng, ‘kamu harus pulang, anak-anak kamu sekolah’, jarang banget kayak gitu,” ujarnya.
Menurut Aura Kasih, jika memang ada perempuan yang masih memikirkan kondisi keluarga pria yang bersamanya, maka hubungan tersebut kemungkinan sudah melibatkan perasaan yang mendalam.
“Jadi kalau benar-benar ada yang kayak begitu, berarti udah cinta, ada,” tutupnya.
Pernyataan lama ini kini kembali ramai dibicarakan, seiring dugaan yang menyeret namanya ke tengah pusaran isu publik.
Meski begitu, hingga saat ini Aura Kasih masih belum memberikan klarifikasi resmi terkait kabar yang berkembang.
Sikap diam, jejak digital masa lalu, serta pernyataan lama yang kembali diungkit membuat nama Aura Kasih terus menjadi bahan perbincangan sebuah kisah lama yang kini dibaca ulang di tengah badai opini publik.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)