Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM – Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wstimena resmi terpilih sebagai Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Dalam pernyataan perdananya usai Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscalub), Sabtu (27/12/2025), ia menegaskan pentingnya persatuan, kolaborasi, serta penguatan peran Pramuka dalam pembangunan daerah dan pembentukan karakter generasi muda.
“Muscalub ini mungkin lahir dari situasi yang luar biasa. Namun setelah palu sidang diketuk, tidak ada lagi kubu atau kelompok. Yang ada hanyalah satu, yaitu Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Seram Bagian Timur,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kepemimpinan ke depan tidak bisa dijalankan seorang diri.
Baca juga: Sikapi Bentrok di Kawasan UIN Ambon, Gubernur Ajak Warga Tak Terprovokasi dan Pasang CCTV
Baca juga: Segelas Es Kopi di Wisuda UIN A. M Sangadji Ambon 2025: Langkah Awal Rucosta Coffee Menuju Publik
Karena itu, ia mengajak seluruh jajaran Pramuka SBT untuk merapatkan barisan, menghadirkan ide-ide segar, inovatif, dan kreatif, serta bersama-sama mengabdikan diri melalui program dan kegiatan organisasi.
Dalam kesempatan tersebut, Miftah Thoha memaparkan visi kepemimpinannya, yakni “Terwujudnya Pramuka Seram Bagian Timur yang Mandiri, Berkarakter, dan Unggul dalam Bingkai Semangat Ita Wotu Nusa Menuju Generasi Emas 2045.”
Miftah juga menyoroti kondisi geografis SBT yang luas dan menegaskan komitmennya terhadap pemerataan kualitas pembinaan.
Melalui pemanfaatan internet dan digitalisasi, ia berharap kualitas Pramuka di Bula tidak jauh berbeda dengan Pramuka di Gorom, Wakate, maupun Kesui, dengan agenda pertemuan rutin secara berkala di seluruh kwartir ranting.
“Dunia berubah dengan cepat. Kwarcab harus adaptif dan relevan dengan minat Generasi Z dan Alpha, tanpa kehilangan nilai-nilai Dasa Darma. Kehadiran Pramuka harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, bukan sekadar seremonial,” jelasnya.
Dirinya berjanji, dalam waktu dekat, kepengurusan Kwarcab SBT akan memprioritaskan pembenahan administrasi, penguatan sumber daya pelatih dan pembina, serta persiapan kegiatan strategis yang sempat tertunda.
“Jabatan ini adalah pengabdian, bukan sekadar kedudukan. Mari kita jadikan Kwarcab Seram Bagian Timur sebagai barometer prestasi di tingkat daerah maupun nasional,” tutupnya.(*)