Banjir dan Longsor, NPC Sumut Hentikan Sementara Program Latihan untuk Atlet
December 27, 2025 08:27 PM

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memutuskan untuk meliburkan sementara program latihan bagi para atletnya. Kebijakan ini diambil sebagai respons atas kondisi terkini di Sumut, di mana sejumlah daerah terdampak banjir bandang dan longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Keputusan tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan atlet serta memberikan ruang bagi mereka yang terkena dampak langsung bencana.

Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting, menjelaskan bahwa beberapa tempat tinggal atlet atau mess NPC menjadi lokasi yang ikut terdampak banjir. Sejak kejadian banjir pertama, pihaknya telah menerima laporan mengenai kondisi tersebut dan intens melakukan komunikasi dengan para atlet yang berada di titik rawan.

“Kalau dampaknya ada, ada beberapa mess tempat atlet kita itu yang terkena banjir. Dari waktu banjir pertama itu mereka sudah koordinasi ke saya soal kondisi tersebut. Makanya saya selalu intens komunikasi dengan mereka supaya lebih hati-hati,” ujar Alan kepada Tribun Medan, Kamis (4/12).

Baca juga: PSMS Medan Bertolak ke Palembang Hari Ini, Panpel Sriwijaya FC Pastikan Laga Tetap Digelar

Menurutnya, keputusan meliburkan latihan diambil karena mobilitas atlet kini sangat terganggu. Beberapa kabupaten dan kota di Sumut, termasuk yang tidak terkena banjir secara langsung, tetap merasakan dampaknya karena akses jalan terputus atau rusak akibat longsor. Hal ini membuat sejumlah atlet tidak dapat melakukan perjalanan menuju lokasi latihan maupun kembali ke mess dengan aman.

“Ada juga atlet dari kabupaten dan kota seperti di Tapanuli. Meskipun wilayah itu tidak terkena banjir secara langsung, tetapi dampaknya mobilitas mereka terputus karena beberapa jalur rusak. Jadi mereka tidak bisa berlatih,” jelasnya.

Situasi di Kota Medan pun tidak jauh berbeda. Alan mengungkapkan bahwa ada beberapa mess NPC Sumut yang terendam banjir. Kondisi itu membuat sejumlah atlet yang tinggal di mess tidak dapat pulang ke rumah masing-masing dan terpaksa harus tetap bertahan di lokasi tersebut.

“Di Medan, ada beberapa mess kita yang terendam banjir, jadi ada beberapa atlet yang memang tidak bisa kembali ke rumah masing-masing. Mereka harus stay di mess. Bahkan ada salah satu atlet yang keluarganya di Aceh, kemarin juga harus izin untuk pulang melihat kondisi keluarga,” ujarnya.

Meski terdampak banjir, Alan memastikan sejauh ini tidak ada atlet yang mengalami cedera atau menjadi korban dalam bencana tersebut. “Insya Allah sampai sekarang tidak ada korban. Hanya terdampak dari banjir saja yang masuk ke dalam mess kita,” tambahnya.

Untuk durasi libur latihan, NPC Sumut belum dapat menentukan waktu pasti. Mereka menunggu perkembangan situasi cuaca dan informasi resmi dari BMKG. Mengingat peringatan cuaca waspada yang masih berlaku hingga 9 Desember, Alan menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas.

“Liburannya belum kita tetapkan. Kita masih menunggu situasi dan juga menunggu informasi BMKG terbaru bahwa tanggal 1 sampai 9 masih waspada. Jadi kita harus lebih fokus menjaga diri,” katanya.

Meski kondisi tidak ideal, komunikasi antara pengurus NPC Sumut dan para atlet tetap berjalan intens. Atlet senior yang berada di mess dan tidak terkena banjir masih melakukan aktivitas individu untuk menjaga kebugaran.

Alan menyebut bahwa di tengah kondisi sulit ini, NPC Sumut juga ikut mengambil peran sosial. Mereka menggalang donasi internal dengan mengumpulkan pakaian layak pakai dari para atlet untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana, khususnya di wilayah Sibolga dan Tapanuli. “Di tengah situasi banjir, kita juga bergerak untuk menolong yang kena musibah, seperti di Sibolga dan Tapanuli. Jadi kita mengumpulkan baju-baju atlet yang masih layak pakai untuk kita donasikan,” ujar Alan. (cr29/Tribun-Medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.