Banjir HSS, Dua Jembatan di Loksado Putus dan Ribuan Warga Terdampak Banjir
December 27, 2025 09:19 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Akibat hujan deras dan tingginya debit air Sungai Amandit di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) berdampak terhadap fasilitas umum dan rumah warga.

Di Desa Tumingki, tepatnya di Datar Mangkung, Kecamatan Loksado, jembatan gantung yang menjadi akses utama warga Tumingki putus, hanya menyisakan tiang saja, Sabtu (27/12/2025) pagi .

Dikonfirmasi Kepala Desa Tumingki, Muhammad Yadi membenarkan kondisi tersebut. Diakui, saat ini debit air telah menurun saat dikonfirmasi, sekitar pukul 19.45 Wita.

Akibat kejadian tersebut, puluhan rumah terdampak banjir, bahkan menyebabkan hampir terisolir. Pasalnya, jembatan gantung tersebut menjadi akses penghubung warga Desa Tumingki untuk beraktivitas.

“Memang ada jalan pintas, tetapi lewat kampung Lambuk sebelah. Itu hanya bisa dilewati jalan kaki saja, sekitar 2 kilometer tembus. Untuk kendaraan roda dua hampir tidak bisa, karena kondisinya sakit dilewati," terangnya.

Sebagai Kepala Desa, Yadi berharap Pemerintah daerah segera dapat melakukan penanganan dan perbaikan jembatan yang rusak. 

“Agar bantuan makanan bisa disalurkan ke seberang,” harapnya.

Salah satu pemilik penginapan Loksado di Desa Hulu Banyu, turut terdampak banjir tadi pagi. Kondisinya air sampai menggenangi halaman penginapan miliknya dan harus mengungsikan pengunjung.

Dikatakan pengelola, Erni kejadian air begitu cepat naik, sekitar 30 menit ketinggian air sudah mencapai 2 meter.

Akibatnya, sejumlah fasilitas miliknya, seperti glamping hanyut terbawa arus dan mobil pikap terendam.

“Ada tiga buah glamping milik kami yang hilang terbawa air banjir. Lemari es dan warung ikut terdampak, kerugian mencapai ratusan juta,” ungkapnya.

Saat ini, dirinya bersama keluarga telah melakukan pembersihan penginapan.

Disisi lain. Air telah merendam di wilayah Kecamatan Kandangan dan berdampak ke ribuan warga.

Baca juga: Delapan Desa Terdampak Banjir Bandang di Balangan

Pasca terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Loksado, pagi tadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HSS telah membunyikan sirine Early Warning System (EWS) Siaga Banjir di Mako BPBD HSS, Kandangan. Benar saja, air banjir kiriman telah merendam wilayah Kandangan dan sekitarnya.

Akses jalan provinsi dan kabupaten sampai digenangi oleh air berwarna coklat tersebut.

Berdasarkan data bencana banjir dari Pusdalops-PB BPBD HSS, sekitar pukul 15.54 Wita, setidaknya tercatat 2.895 jiwa telah terdampak untuk wilayah Kecamatan Kandangan, melingkupi Kelurahan Kandangan Barat, Jambu Hilir, Kandangan Kota, dan Kandangan Utara dengan objek terdampak rumah-rumah warga.

Warga cukup kesulitan, lantaran air banjir sudah memasuki sejumlah jalan di Kota Kandangan dan perumahan.

Dijelaskan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HSS Kusairi, air mulai datang dari Loksado sekitar pukul 05.00 Wita yang menyebabkan beberapa desa terdampak, seperti Desa Tanuhi, Lumpangi, Tumingki Halunuk.

“Rumah warga di Tumingki terendam sekitar 31 buah rumah dan 1 hanyut. Ada fasilitas pemerintah rusak, seperti jembatan gantung di Niih dan Datar Mangkung yang putus, serta sekolah terendam untuk daerah pegunungan. Namun, kondisinya debit air sudah menurun dan kering,” katanya.

Beberapa jam selanjutnya, air mulai turun dan menggenangi wilayah Kecamatan Kandangan, mengingat kondisi debit air di Bendungan Malutu, Kecamatan Padang Batung yang cukup tinggi, ketinggian air mencapai sekitar 3 meter.

Diungkapkannya, kondisi ini lebih tinggi dibandingkan 2023 lalu, debit air di Bendungan Malutu hanya 2,7 meter. Maka dari itu, dampaknya cukup besar untuk wilayah Kecamatan Kandangan dan Padang Batung sampai nanti turun lagi ke Simpur dan Kalumpang.

Mitigasi kebencanaan telah dilakukan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS melalui BPBD HSS membuka Posko induk bencana banjir yang melibatkan instansi terkait dari TNI-Polri, Kerukunan BPK, relawan gabungan, PMI, Dinas Sosial, ORARI dan Dinas PUTR, Dinas Kesehatan di Lapangan Basket, Lambung Mangkurat Kandangan.

Berbagai peralatan pendukung dari mobil, alat berat dan perahu karet turut disiagakan di lokasi, termasuk pendirian Dapur Umum.

“Evakuasi warga terdampak telah dilakukan oleh tim relawan gabungan tadi terhadap warga yang terdampak bencana banjir menggunakan perahu karet. Tadi kita pembersihan jalan pasca longsor di Loksado. Apabila ada panggilan untuk evakuasi tim segera berangkat,” jelasnya.

Pemerintah daerah sampai saat ini belum dapat menyimpulkan kerugian dari dampak banjir di HSS, tetapi pendataan dan inventarisasi terus dilakukan pihaknya.

Informasi malam ini, debit air di Kandangan telah mulai turun. (Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.