Wakil Presiden Gibran Rakabuming melakukan dialog dengan mahasiswa yang akan dikirim ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Gibran mempersilakan mahasiswa untuk melihat secara langsung proses pembangunan IKN yang selama ini disebut-sebut mangkrak hingga dijuluki kota hantu.
Dalam unggahan di akun Instagram-nya pada Kamis (25/12/2025), Gibran meminta maaf kepada para mahasiswa karena tidak dapat menemani mereka ke IKN.
Pasalnya, ia mendapat tugas lain yakni memantau penanganan bencana di Sumatera.
"Seharusnya kita berangkat bareng-bareng ke IKN tapi kita sedang menghadapi cobaan bencana di Sumatera," ungkap Gibran.
Namun, Gibran meminta mahasiswa tak perlu khawatir karena selama di IKN akan ditemani oleh Kepala Otorita hingga staf khusus.
"Silakan dinilai sendiri itu kota hantu apa bukan," sambungnya.
Dalam dialog tersebut, seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia bertanya kepada Gibran apakah IKN akan menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baru.
Wapres menjawab bahwa pemerintah memang sedang berupaya membuat IKN menjadi ibu kota dengan tata kelola pemerintahan yang adaptif dan inovatif.
Gibran mencontohkan, digitalisasi akan menjadi hal yang ditonjolkan di IKN.
"Semuanya nanti pakai sistem dan tidak bisa lagi yang namanya minta fee, dikondisikan, mark up," jawab Gibran.
Dikutip dari laman resmi IKN, total ada 124 mahasiswa yang dikirim ke IKN pada awal Desember 2025.
Mereka menyaksikan langsung bagaimana proyek besar tersebut berjalan.
Untuk pembangunan masjid IKN kini sudah 92,41 persen, sementara Istana Wapres 92,87 persen.