BPS Catat Ekonomi Nunukan Tumbuh, Ketergantungan Sektor Primer jadi PR
December 28, 2025 02:09 AM

 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Perekonomian Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ), masih mencatatkan pertumbuhan positif pada Triwulan I 2025.

Namun di balik angka pertumbuhan tersebut, ketergantungan tinggi terhadap sektor primer dan melemahnya investasi, menjadi catatan penting yang perlu mendapat perhatian serius.

Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Nunukan mencatat, ekonomi daerah tumbuh 3,55 persen secara tahunan (year on year/y-on-y) berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan.

Pertumbuhan ini, dinilai menunjukkan ketahanan ekonomi masyarakat, meski dihadapkan pada dinamika belanja pemerintah dan investasi.

Kepala BPS Kabupaten Nunukan, Iskandar Ahmaddien, mengungkapkan bahwa seluruh lapangan usaha masih mencatatkan pertumbuhan.

Namun, laju pertumbuhan antar sektor menunjukkan ketimpangan yang cukup nyata.

“Sektor tersier dan sekunder tumbuh relatif tinggi, tetapi struktur ekonomi Nunukan masih sangat bergantung pada sektor primer,” ujar Iskandar, kepada TribunKaltara.com, Sabtu (27/12/2025).

 

Baca juga: Penulis Hingga Organisatoris, Berikut Profil Iskandar, Kepala BPS Nunukan Kaltara dan Prestasinya 

 

Ia mengungkapkan, bahwa data BPS menunjukkan sektor primer masih menyumbang sekitar 71 persen terhadap total PDRB Nunukan, meskipun pertumbuhannya hanya sebesar 1,23 persen.

Sebaliknya, sektor tersier tumbuh paling tinggi hingga 9,01 persen, diikuti sektor sekunder sebesar 7,47 persen.

Kondisi tersebut menandakan adanya pergeseran aktivitas ekonomi ke arah jasa dan industri pengolahan.

Namun belum cukup kuat untuk mengurangi dominasi sektor berbasis sumber daya alam.

“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditopang oleh konsumsi pemerintah yang melonjak hingga 15,04 persen,” ucapnya.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga tumbuh moderat sebesar 4,82 persen.

Di sisi lain, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) justru mengalami kontraksi sebesar 0,77 persen.

“Investasi yang masih tertekan menjadi sinyal bahwa dunia usaha belum sepenuhnya pulih dan membutuhkan dorongan lebih kuat,” kata Iskandar.

Secara nominal, PDRB Nunukan pada Triwulan I 2025 mencapai Rp10,34 triliun.

Dalam perekonomian Kalimantan Utara, Nunukan berkontribusi sebesar 27,07 persen dan berada di posisi kedua setelah Kota Tarakan.

Namun demikian, secara triwulanan (quarter to quarter/q-to-q), ekonomi Nunukan mengalami kontraksi 3,27 persen dibandingkan Triwulan IV 2024.

“Penurunan ini dipengaruhi oleh berkurangnya belanja pemerintah serta investasi yang melemah,” tuturnya.

Iskandar menilai kontraksi tersebut bersifat musiman, namun menegaskan pentingnya langkah strategis ke depan.

Diversifikasi ekonomi dan peningkatan nilai tambah sektor produktif dinilai menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi Nunukan tidak hanya bertahan, tetapi juga lebih berkelanjutan.

“Pertumbuhan yang berkualitas tidak hanya soal angka, tetapi juga struktur ekonomi yang lebih seimbang dan tahan terhadap guncangan,” ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.