TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arsenal, Mikel Arteta sepertinya harus menyiapkan tumpukan kartu ucapan terima kasih untuk para lawannya di musim panas nanti.
Bagaimana tidak? Arsenal kini menjelma menjadi tim yang paling sering "dibantu" oleh kemurahan hati pemain lawan di Liga Inggris.
Fenomena gol bunuh diri (own goal) menjadi kado natal yang terus berdatangan bagi skuad The Gunners sepanjang periode sibuk musim ini.
Terbaru, Arsenal kembali mendapat keuntungan dari gol bunuh diri saat menjamu Brighton pada pekan ke-18 Liga Inggris, Sabtu (27/12/2025) malam.
Di pertandingan tersebut Arsenal sejatinya unggul lebih dulu pada menit ke-14 melalui sepakan Martin Odegaard.
The Gunners pun baru bisa menggandakan kedudukan di menit ke-52 lewat gol bunuh diri Georginio Rutter.
Sundulan Georginio saat mencoba menghalau sepak pojok Declan Rice justru bersarang ke gawang Brighton sendiri.
Ini menjadi gol bunuh diri keempat kalinya yang diberikan dari lawan Arsenal di Liga Iggris musim ini.
Berdasarkan laporan dari BBC, jumlah tersebut membuat Arsenal menjadi tim yang paling banyak 'diuntungkan' soal mencetak gol lewat bunuh diri lawannya.
Ya, kemenangan Arsenal belakangan ini seolah tak lepas dari bantuan tim tamu yang datang ke Emirates Stadium.
Dalam dua pekan terakhir saja, saat menjamu Wolves dan Crystal Palace, Meriam London mendapatkan keuntungan besar dari kesalahan fatal pemain lawan.
Daftar pemain yang memberikan "hadiah" alias gol bunuh diri untuk Arsenal:
Baca juga: Perbandingan Klasemen Liga Inggris di Natal: Arsenal Melawan Takdir Buruk, Liverpool Anjlok 10 Poin
Di pertandingan melawan Brighton ini, sejatinya Arsenal tampil sangat perkasa di awal laga.
Di bawah komando Martin Odegaard yang tampil brilian serta tusukan tajam Bukayo Saka, The Gunners sempat mencatatkan statistik gila dengan keunggulan tembakan 19-0.
Namun, penyakit lama Arsenal kembali muncul.
Meski unggul segalanya, skuad asuhan Mikel Arteta sempat menunjukkan tanda-tanda kepanikan terutama setelah Brighton memperkecil kedudukan.
Kondisi ini pun sempat memunculkan kekhawatiran soal kutukan setelah Natal.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Ini adalah musim ketiga di bawah rezim Arteta di mana Arsenal bertengger di puncak klasemen saat Natal.
Namun, di dua musim sebelumnya, posisi tersebut berakhir dengan kegagalan meraih gelar juara di akhir musim.
Situasi saat melawan Wolves, Crystal Palace, dan kini Brighton menunjukkan pola yang sama. Yakni Arsenal seringkali mempersulit diri mereka sendiri di saat kemenangan sudah di depan mata.
Saat ini Arsenal masih kokoh di puncak klasemen dengan torehan 42 poin dari 18 laga.
The Gunners hanya berselisih dua poin dari Manchester City yang menempel ketat di urutan kedua.
Menarik dinantikan, akankah Arsenal mampu bertahan hingga akhir musim? Ataukah bakal kembali terpeleset di tikungan terakhir seperti di musim-musim sebelumnya.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)
