TRIBUNSTYLE.COM - Kasus dugaan penyebaran video rekaman kamera pengawas (CCTV) milik Inara Rusli turut disoroti oleh Insanul Fahmi.
Video tersebut menjadi awal dari laporan Wardatina Mawa ke pihak kepolisian dengan tudingan perzinaan terhadap Insanul Fahmi dan Inara Rusli.
Insanul Fahmi membocorkan penyebaran video CCTV itu diduga dilakukan oleh seseorang yang berada di lingkaran dekat Inara Rusli.
Orang tersebut bekerja di rumah Inara Rusli dan selama ini dianggap sebagai pihak yang dipercaya.
Fakta tersebut menurut Insanul Fahmi membuatnya terkejut.
"Karena orangnya sebenarnya kenal, walaupun tidak begitu dekat. Yang saya tahu itu adalah orang kepercayaannya, inisialnya A. Saya berharap pelaku ini bisa cepat ditangkap karena sudah merugikan banyak pihak," kata Insanul Fahmi.
Baca juga: Mau Dua-duanya, Insanul Fahmi Perjuangkan Mawa dan Inara Rusli, Siap Tanggung Jawab: Harus Adil
Ia juga menilai, peristiwa tersebut bukan terjadi secara spontan.
"Berdasarkan bukti voice note yang sudah saya dengar, sebenarnya ini sudah direncanakan dari lama. Ini bukan dugaan saya semata, tapi berdasarkan bukti yang saya dengar," ungkapnya.
Atas kejadian itu, Insanul Fahmi berharap aparat penegak hukum dapat bertindak objektif dan menegakkan keadilan bagi semua pihak yang dirugikan.
"Ya biar nanti diperiksa saja sama penyidik. Doain yang terbaik ya semuanya ya," ujar Insanul Fahmi.
Di sisi lain, Wardatina Mawa justru merasa menjadi pihak yang terpojokkan akibat berbagai tuduhan yang dinilainya tidak berdasar.
Ia disebut mengalami tekanan psikis cukup berat karena narasi miring yang berkembang di ruang publik.
Salah satu tudingan yang paling menyakitkan bagi Mawa adalah anggapan bahwa dirinya terlibat dalam konspirasi atau sengaja menyebarkan video CCTV tersebut untuk tujuan komersial.
"Ibu Mawa merasa sedikit tertekan dengan fitnah-fitnah yang dilontarkan. Secara psikis dia tidak nyaman dengan semua statement itu," kata Dharma Praja, Kuasa Hukum Mawa ketika ditemui di kawasan Tomang, Jakarta Barat, Jumat (26/12/2025).
Karena kondisi mentalnya yang terguncang, Mawa memilih membatasi diri dari sorotan media dan memusatkan perhatian pada pemulihan diri serta proses hukum yang sedang berjalan.
"Dia lebih menenangkan diri dan fokus menjalani proses yang ada," ucap Dharma Praja.
Dharma juga dengan tegas membantah tuduhan bahwa kliennya terlibat dalam praktik jual beli video tersebut.
Ia menegaskan, Mawa hanya menyerahkan bukti yang dimiliki langsung kepada penyidik kepolisian.
"Mawa adalah korban yang mencari kebenaran dan keadilan, jadi jangan diputarbalikkan," tegas Dharma Praja.
(TribunStyle.com/Ika Bramasti).