5 Daerah yang Warganya Paling Banyak Punya Mobil di Kalimantan Timur
December 28, 2025 07:57 AM

TRIBUNKALTIM.CO - Kepemilikan mobil masih menjadi salah satu indikator penting dalam membaca tingkat mobilitas dan kemampuan ekonomi rumah tangga di Indonesia.

Di Provinsi Kalimantan Timur, wilayah dengan karakter geografis luas dan sebaran permukiman yang berjauhan, mobil bukan hanya alat transportasi, melainkan juga sarana pendukung aktivitas ekonomi, sosial, dan akses layanan publik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret, persentase rumah tangga di Kalimantan Timur yang memiliki mobil tercatat sebesar 24,10 persen.

Artinya, dari setiap 100 rumah tangga, sekitar 24 rumah tangga memiliki setidaknya satu unit mobil.

Susenas merupakan survei resmi nasional yang secara rutin dilakukan BPS untuk memotret kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk kepemilikan aset rumah tangga seperti kendaraan, tanah, dan simpanan keuangan.

Data ini menjadi rujukan utama pemerintah, peneliti, dan media dalam melihat gambaran kesejahteraan masyarakat secara objektif.

Baca juga: 2 Daerah dengan Jumlah Sepeda Motor Paling Sedikit di Kalimantan Timur, Jumlahnya hanya Puluhan

Mobil sebagai Aset Strategis di Kalimantan Timur

Di Kalimantan Timur, mobil memiliki fungsi yang lebih luas dibandingkan wilayah dengan kepadatan tinggi seperti Pulau Jawa.

Jarak antarkecamatan yang jauh, keterbatasan transportasi umum di sejumlah daerah, serta aktivitas ekonomi berbasis sumber daya alam membuat mobil menjadi sarana transportasi yang sangat dibutuhkan.

Mobil digunakan untuk menunjang mobilitas kerja, distribusi hasil usaha, perjalanan keluarga, hingga akses ke fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Oleh karena itu, kepemilikan mobil kerap berkorelasi dengan kemampuan ekonomi rumah tangga, meskipun di beberapa wilayah mobil juga menjadi kebutuhan fungsional akibat kondisi geografis.

Gambaran Umum Kepemilikan Mobil di Tingkat Provinsi

Secara keseluruhan, kepemilikan mobil rumah tangga di Kalimantan Timur mencapai 24,10 persen.

Angka ini menunjukkan bahwa mobil belum dimiliki oleh mayoritas rumah tangga, namun sudah menjadi aset yang cukup umum, terutama di wilayah perkotaan dan daerah dengan aktivitas industri.

Jika dibandingkan antarwilayah, terlihat adanya kesenjangan yang cukup jelas antara kota dan kabupaten, serta antara wilayah pesisir, daratan, dan pedalaman.

Variasi ini mencerminkan perbedaan tingkat urbanisasi, infrastruktur jalan, dan struktur ekonomi masyarakat setempat.

Kota Bontang Jadi Wilayah dengan Kepemilikan Mobil Tertinggi

Dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, Kota Bontang mencatat kepemilikan mobil tertinggi, yakni 32,38 persen.

Dengan kata lain, hampir sepertiga rumah tangga di Bontang memiliki mobil.

Bontang dikenal sebagai kota industri, terutama sektor gas dan petrokimia, yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan masyarakat.

 Infrastruktur jalan yang relatif baik dan aktivitas ekonomi yang padat membuat mobil menjadi sarana transportasi utama bagi banyak rumah tangga di kota ini.

Tingginya kepemilikan mobil di Bontang mencerminkan kombinasi antara kemampuan ekonomi dan kebutuhan mobilitas di wilayah perkotaan berbasis industri.

Kabupaten Berau di Posisi Kedua

Di posisi berikutnya terdapat Kabupaten Berau, dengan persentase kepemilikan mobil sebesar 30,60 persen.

Angka ini menunjukkan bahwa hampir tiga dari sepuluh rumah tangga di Berau memiliki mobil.

Berau memiliki karakter wilayah yang luas dengan aktivitas ekonomi yang beragam, mulai dari pertambangan, perkebunan, hingga pariwisata.

Mobil menjadi alat penting untuk menjangkau lokasi kerja dan aktivitas ekonomi yang tersebar di berbagai kecamatan.

Penajam Paser Utara dan Kutai Timur Menyusul

Selanjutnya, Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat kepemilikan mobil sebesar 26,88 persen.

Kabupaten ini memiliki posisi strategis sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mobilitas masyarakat cenderung meningkat seiring pembangunan infrastruktur dan aktivitas pendukung pemerintahan.

Di bawahnya, Kabupaten Kutai Timur memiliki persentase kepemilikan mobil 26,72 persen.

Kutai Timur dikenal sebagai salah satu pusat pertambangan dan perkebunan di Kalimantan Timur, dengan jarak antarkawasan yang cukup jauh, menjadikan mobil sebagai sarana transportasi penting bagi rumah tangga.

Samarinda Mendekati Rata-Rata Provinsi

Sebagai ibu kota provinsi, Kota Samarinda mencatat kepemilikan mobil sebesar 24,05 persen.

Angka ini hampir sama dengan rata-rata Provinsi Kalimantan Timur yang berada di level 24,10 persen.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun Samarinda merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan, kepemilikan mobil tidak jauh berbeda dengan rata-rata provinsi.

 Faktor kepadatan lalu lintas, ketersediaan transportasi umum, serta variasi tingkat pendapatan masyarakat turut memengaruhi pola kepemilikan kendaraan.

Kabupaten Paser dan Kutai Barat

Di kelompok berikutnya terdapat Kabupaten Paser dengan kepemilikan mobil 23,77 persen, disusul Kabupaten Kutai Barat sebesar 23,72 persen.

Kedua wilayah ini berada sedikit di bawah rata-rata provinsi.

Di daerah-daerah tersebut, mobil masih menjadi aset penting, namun tidak dimiliki oleh mayoritas rumah tangga.

Selain faktor ekonomi, kondisi geografis dan pola permukiman turut memengaruhi keputusan rumah tangga dalam memiliki kendaraan roda empat.

Kota Balikpapan dan Kutai Kartanegara

Menariknya, Kota Balikpapan mencatat kepemilikan mobil sebesar 22,33 persen, lebih rendah dibandingkan beberapa daerah lain.

Padahal, Balikpapan dikenal sebagai kota dengan tingkat pendapatan relatif tinggi.

Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh kepadatan perkotaan, tingginya biaya hidup, serta alternatif transportasi yang lebih beragam.

Di sisi lain, Kabupaten Kutai Kartanegara mencatat kepemilikan mobil 20,53 persen, menunjukkan bahwa satu dari lima rumah tangga di wilayah ini memiliki mobil.

Mahakam Ulu, Kepemilikan Mobil Terendah

Di posisi terbawah terdapat Kabupaten Mahakam Ulu dengan kepemilikan mobil hanya 7,96 persen. Angka ini jauh di bawah wilayah lain di Kalimantan Timur.

Mahakam Ulu merupakan wilayah dengan akses geografis yang menantang dan masih sangat bergantung pada transportasi sungai.

Rendahnya kepemilikan mobil di daerah ini menunjukkan bahwa kendaraan roda empat belum menjadi sarana utama mobilitas, baik karena keterbatasan infrastruktur jalan maupun faktor ekonomi.

Potret Ketimpangan Mobilitas Antarwilayah

Perbedaan kepemilikan mobil antar kabupaten dan kota di Kalimantan Timur menggambarkan ketimpangan akses infrastruktur dan tingkat kesejahteraan.

Wilayah dengan aktivitas industri dan perkotaan cenderung memiliki persentase kepemilikan mobil lebih tinggi, sementara daerah pedalaman menunjukkan angka yang jauh lebih rendah.

Dengan rata-rata provinsi 24,10 persen, mobil di Kalimantan Timur belum menjadi aset mayoritas, namun perannya semakin penting seiring pembangunan wilayah, termasuk pengembangan Ibu Kota Nusantara yang berpotensi meningkatkan kebutuhan mobilitas masyarakat di masa mendatang.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.