Usung Satwa Endemik Kalimantan, Koleksi 'Aroonaka Lundae' Pukau Bali Fashion Trend 2025
December 28, 2025 03:57 PM

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Komitmen melestarikan satwa Indonesia terus digelorakan oleh Anas Maghfur, desainer sekaligus pemilik brand fesyen lokal asal Samarinda, Aemtobe.

Melalui desainnya, Anas konsisten mempromosikan kearifan lokal dengan fokus pada produk yang mengangkat budaya Kalimantan.

Menjelang akhir tahun, kekayaan seni dan budaya Kalimantan Timur tampil memikat dalam ajang Bali Fashion Trend 2025 yang berlangsung pada 18–21 Desember 2025 di Onyx Park Resort, Bali.

Melalui kolaborasi antara Aemtobe by Anas Maghfur dengan Bankaltimtara, Kalimantan Timur mempersembahkan koleksi terbaru bertajuk "Aroonaka Lundae".

Koleksi ini membawa misi besar: mengangkat budaya Dayak sekaligus menyuarakan pesan pelestarian alam.

Filosofi Cahaya Fajar dan Kucing Merah

Pada gelaran kali ini, Anas Maghfur mengeksplorasi kekuatan budaya Dayak yang dipadukan dengan keindahan satwa endemik Kalimantan, yakni Kucing Merah (Marbled Cat), spesies langka yang kini berstatus dilindungi.

Baca juga: Desainer Balikpapan Berikan Tips Memadupadankan Outfit Sesuai Bentuk Tubuh dan Acara

"Nama Aroonaka Lundae terinspirasi dari perpaduan dua akar bahasa. Aroona atau Aruna dalam bahasa Sanskerta berarti cahaya merah jingga atau fajar yang hangat. Sementara Lundae atau Lunday dalam bahasa Dayak Kenyah berarti kucing. Ini merepresentasikan fauna Kalimantan yang misterius, lincah, sekaligus penjaga ekosistem hutan," jelas Anas Maghfur di sela kesibukannya, Minggu (28/12/2025).

Anas menerangkan bahwa koleksi ini mengekspresikan semangat fajar di rimba Kalimantan.

Hal itu tercermin melalui palet warna jingga aruna, merah hutan, hingga nuansa gelap anggrek hitam. Visual kucing merah dihadirkan melalui reinterpretasi motif batik abstrak dan kontemporer.

"Motif kucing merah tergambar melalui pola marbled organik dan ritme warna fajar dalam panel batik. Dari sisi desain, siluet busana menonjolkan karakter maskulin modern dengan sentuhan utilitarian, potongan asimetris, dan detail layering yang merefleksikan gerak lincah satwa liar," tambahnya.

Diplomasi Budaya dan Dukungan UMKM

Kehadiran "Aroonaka Lundae" tidak hanya memperkaya panggung mode nasional, tetapi juga menjadi pernyataan bahwa wastra Nusantara mampu bersaing di ruang global. Partisipasi ini juga menjadi wujud diplomasi budaya Kalimantan Timur.

Dukungan penuh dari Bankaltimtara mempertegas komitmen daerah dalam mendorong ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

Sebagai anggota Bidang Daya Saing Produk Dekranasda Kaltim, Anas bersama Bankaltimtara terus berupaya memperkuat UMKM lokal melalui promosi dan pendampingan agar produk fesyen daerah semakin berdaya saing.

Baca juga: Blue Indigo, Tren Warna Fashion 2025 yang Elegan dan Fleksibel Menurut Desainer Balikpapan

“Kami ingin fesyen menjadi bahasa yang lembut namun kuat untuk menyampaikan isu lingkungan. Lewat karya ini, kami berharap publik tidak hanya melihat keindahan busana, tetapi juga merasakan napas hutan dan semangat masyarakat adat Kalimantan,” tegas Anas.

Dengan menempatkan wastra dalam konteks desain modern, Aemtobe berupaya menjembatani generasi muda dengan nilai tradisi, sekaligus menjawab tuntutan keberlanjutan (sustainability) di industri mode dunia. (*)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.