Aceh Belum Semua Teraliri Listrik, Bahlil Putuskan Kirim 1.000 Genset ke 224 Desa Terisolir
December 29, 2025 08:35 AM

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan 1.000 unit generator set (genset) ke 224 desa di Provinsi Aceh yang hingga kini belum teraliri listrik.

Langkah ini ditempuh sebagai solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan listrik tegangan rendah di rumah-rumah warga, sembari menunggu rampungnya pembangunan jaringan distribusi listrik di daerah-daerah tersebut.

Pengiriman bantuan dilakukan dari Baseops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (27/12/2025).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden agar negara hadir secara nyata menjamin akses listrik yang merata, khususnya bagi masyarakat di wilayah terpencil dan terdampak keterbatasan infrastruktur.

Bahlil menjelaskan, secara sistem kelistrikan tegangan tinggi, Aceh sejatinya telah terhubung dengan jaringan utama atau backbone Sumatera.

Pasokan listrik juga telah terkoneksi melalui sejumlah pembangkit dan jalur transmisi, antara lain dari Arun, Bireuen, hingga Nagan Raya.

Namun, persoalan utama masih terletak pada jaringan distribusi tegangan rendah yang belum sepenuhnya menjangkau desa-desa tertentu.

“Kondisi jaringan rendahnya masih banyak daerah yang belum bisa kita masuki. Ini terjadi karena infrastruktur yang belum selesai, bahkan di sebagian wilayah masih tergenang air,” ujar Bahlil dalam keterangannya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, terdapat 224 desa di Aceh yang hingga kini belum menikmati aliran listrik.

Desa-desa tersebut tersebar di 10 kabupaten, dengan konsentrasi terbesar berada di wilayah yang infrastrukturnya masih dalam tahap perbaikan, seperti Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.

Keempat wilayah ini dikenal memiliki kondisi geografis yang menantang, mulai dari kawasan pegunungan hingga akses jalan yang terbatas.

Lebih jauh, hasil koordinasi dengan PT PLN (Persero) mencatat sekitar 35 ribu rumah tangga di Aceh masih belum teraliri listrik.

Data rinci mengenai sebaran rumah tangga tersebut berada di tangan PLN, sehingga penyaluran bantuan genset difokuskan terlebih dahulu ke desa-desa yang belum tersentuh jaringan distribusi sama sekali.

“Dalam rangka memberikan pelayanan maksimal, kami rapat dengan tim dan berbicara dengan PLN. Ada kurang lebih sekitar 35 ribu rumah yang belum teraliri listrik sampai sekarang. Karena itu, 1.000 genset ini kami prioritaskan lebih dulu untuk 224 desa tersebut,” kata Bahlil.

Genset yang dikirim memiliki kapasitas rata-rata 5 hingga 7 kVA dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik dasar masyarakat, seperti penerangan, alat elektronik rumah tangga, hingga fasilitas umum desa.

Pemerintah menegaskan, bantuan ini bersifat sementara sembari pembangunan jaringan listrik permanen terus dikebut.

Untuk mendukung kelancaran distribusi, TNI Angkatan Udara turut dilibatkan dalam proses pengiriman.

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama TNI Erwin Sugiandi, menyampaikan bahwa pengangkutan genset menggunakan lima unit pesawat Hercules, masing-masing membawa 200 unit genset.

“Pesawat yang digunakan adalah Hercules Alfa 1339, 33, 36, 43, dan 31. Hari ini langsung diberangkatkan, dua pesawat menuju Lhokseumawe, dua ke Rembele, dan satu pesawat ke Banda Aceh,” ujar Erwin.

Pemerintah berharap, dengan pengiriman genset ini, aktivitas masyarakat di desa-desa yang selama ini hidup tanpa listrik dapat berjalan lebih baik.

Akses listrik dinilai bukan sekadar kebutuhan dasar, melainkan juga fondasi bagi peningkatan kualitas hidup, pendidikan, layanan kesehatan, serta pertumbuhan ekonomi lokal di Aceh.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.