TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA – Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Muhammadiyah Kalimantan Barat resmi memulai program International Student Mobility dengan menyambut kedatangan 16 mahasiswa dari Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS). 

Kegiatan yang akan berlangsung selama satu bulan penuh ini dari tanggal 27 Desember 2025 sampai 17 Januari 2026 dibuka secara resmi pada Senin 29 Desember 2025 pagi di  Amphi Theater Kampus ITEKES Muhammadiyah Kalbar.

Acara pembukaan dihadiri langsung oleh Rektor ITEKES Muhammadiyah Kalbar, Haryanto, S.Kep., Ners, MSN, Ph.D., serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya H. Siswani, SKM yang memberikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi lintas negara ini.

Turut hadir pula Head of Nursing Department sebagai perwakilan resmi dari UNIMAS  madam Dayang Zuraina  mengatakan dalam sambutannya bahwa adalah exchange Budaya dan yang paling penting adalah belajar sebanyak-banyaknya tentang luka selama satu bulan kedepan.

Kegiatan Wound Care Management Training: Pelatihan manajemen perawatan luka modern yang menjadi keunggulan kurikulum di ITEKES Muhammadiyah Kalbar dan juga Perkenalan Budaya: Pertukaran nilai-nilai kearifan lokal Kalimantan Barat untuk memperkaya wawasan lintas budaya (cross-cultural understanding).

Baca juga: ITEKES Muhammadiyah Kalbar Edukasi Pemanfaatan Antrian Online di RS Bhayangkara Pontianak

Rektor ITEKES Muhammadiyah Kalbar dalam sambutannya menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan standar kompetensi internasional mahasiswa.

"Ini bukan sekadar pertukaran pelajar, melainkan upaya sinkronisasi ilmu keperawatan dan penguatan jejaring profesional di tingkat regional Asia Tenggara," ujarnya.

Bagi mahasiswa UNIMAS, program ini bermanfaat untuk memperdalam keterampilan klinis dalam wound care yang memiliki teknik spesifik di Indonesia.

Sementara bagi tuan rumah, kehadiran mahasiswa asing ini memperkuat posisi ITEKES Muhammadiyah Kalbar sebagai institusi pendidikan yang berdaya saing global dan inklusif.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi jembatan diplomasi pendidikan yang berkelanjutan antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam memajukan kualitas pelayanan kesehatan di masa depan.