Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Seorang pria di Desa Sobayan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia tengelam di sumur sedalam 4 meter di rumahnya pada Minggu (28/12/2025).
Jasad pria berinisial J (34) itu ditemukan oleh ibunya saat hendak menimba air di sumur.
Kasi Humas Polres Klaten, AKP Suwoto, membenarkan kejadian itu. Diceritakan pada Minggu (28/12/2025) sekitar pukul 20.20 WIB, ibu korban bermaksud mengambil air dari sumur (menimba).
Saat menjatuhkan ember, ibu korban merasa ember timba itu membentur sesuatu.
Saat dilihat, ternyata tampak seperti kepala manusia. Ibu korban pun berteriak histeris dan memanggil-manggil warga.
Lantas warga menghubungi Polsek Pedan, petugas Damkar Klaten, hingga relawan. Tak berapa lama, petugas datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban.
"Korban ditemukan di sumur kedalaman sekitar 4 meter dengan diameter satu meter dan tinggi bibir sumur 70 cm dari lantai. Korban diperkirakan terpeleset dan jatuh ke dalam sumur saat menimba air," ungkap Suwoto, Senin (29/12/2025).
Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tenaga medis tidak menemukan tanda penganiayaan dari tubuh korban.
Dari informasi keluarga dan warga setempat, korban dikatakan mengalami depresi karena masalah ekonomi serta rutin mendapatkan pengobatan dari rumah sakit.
"Keluarga korban sudah mengikhlaskan dan menerima kematian korban serta tidak bersedia dilakukan autopsi," katanya.
Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP Damkar Klaten, Sumino, mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi itu sekitar pukul 21.05 WIB. Regu 2 Damkar Klaten pun bergegas ke lokasi untuk membantu proses evakuasi pengangkatan korban dari dalam sumur.
"Proses evakuasi selesai pukul 23.40 WIB," ujarnya.
Sumino menuturkan bahwa sejak Sabtu (27/12/2025) korban tidak berada di sekitar rumah. Oleh karena itu, ibu korban meminta bantuan warga untuk melakukan pencarian terkait keberadaan korban. Hingga akhirnya, ibu korban menemukan putranya tenggelam tak bernyawa di dalam sumur.
"Orang tua korban berteriak-teriak meminta bantuan. Lalu, perangkat desa menghubungi Damkar Klaten," tutupnya. (drm)
