TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran terjadi di Panti Werdha Damai atau Panti Jompo di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Manado, Sulawesi Utara pada Minggu (28/12/2025) malam.
Sebanyak 16 lansia meninggal akibat kebakaran dan 15 penghuni lain selamat.
Proses evakuasi terkendala kondisi lansia yang tidak memungkinkan bergerak cepat dan memiliki keterbatasan fisik.
Mayoritas jenazah korban ditemukan di atas kasur lantaran kebakaran terjadi saat malam hari.
Panti Werdha Damai sudah berdiri selama 50 tahun dan berfungsi menampung lansia, baik yang terlantar maupun yang dititipkan oleh keluarga karena alasan ekonomi atau kesibukan.
Setelah ditelusuri, mayoritas para penghuni masih memiliki keluarga.
Hanya ada delapan lansia yang benar-benar terlantar.
Dosen Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Manado (Unima), Ferdinand Kerebungu, menyatakan ada pergeseran fungsi panti jompo yang seharusnya diperuntukkan lansia yang terlantar.
Menurutnya, lasia harus dirawat oleh keluarga atau menyewa jasa perawat di rumah.
“Orang-orang yang dititipkan di panti adalah mereka yang memang sudah tidak ada lagi yang menanggung dan memelihara. Artinya, panti jompo idealnya diisi oleh lansia yang tidak memiliki keluarga,” ungkapnya, dikutip dari TribunManado.com.
Ia menerangkan banyak masyarakat yang menitipkan lansia ke panti jompo karena kesibukan serta faktor ekonomi.
“Kalau harus menyewa orang untuk merawat orang tua, itu dianggap sebagai beban pembiayaan. Akhirnya panti jompo dipilih sebagai jalan pintas,” tuturnya.
Baca juga: Pastikan Tak Ada Korban Jiwa, Sarinah Selidiki Penyebab Kebakaran di Area Fasad Gedung
Pengamat sosial tersebut membandingkan cara merawat lansia di Indonesia dan luar negeri yang lebih manusiawi.
“Kalau orang tua dianggap sebagai beban hidup, itu seperti pepatah kacang lupa akan kulitnya,” katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol. Alamsyah P. Hasibuan menyatakan identifikasi jenazah dilakukan Tim Polresta Manado dan Tim DVI Bidokkes Polda Sulut di RS Bhayangkara Polda Sulut.
"Bidlabfor Polda Sulut juga melakukan olah TKP untuk dan pengumpulan bahan keterangan melalui permintaan keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian guna mengetahui kronologis dan dugaan awal penyebab kebakaran," ungkapnya.
Diduga api muncul dari bagian belakang gedung dan menjalar ke seluruh bangunan.
Salah satu korban selamat, Ci Hoa, mengaku berada di kamar saat api menjalar ke bagian dalam panti jompo.
Baca juga: Media Asing Soroti Kebakaran Panti Jompo Manado, 16 Lansia Tewas Terjebak Api
“Saat itu saya sudah di kamar, sudah mau tidur,” ucapnya.
Ia dievakuasi oleh penjaga panti bernama Om Inyo karena api mulai membesar.
“Ada yang panggil dari luar, Ci Hoa keluar, keluar," bebernya.
Ci Hoa keluar dari panti jompo tanpa membawa barang berharga karena panik.
“Yang penting kita bersyukur. Ini (selamat) hanya anugerah Tuhan,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunManado.com/Glendi/Isvara)