Angin Puting Beliung Terbangkan Bangkai Pesawat, Timpa Rumah Warga di Bogor
December 30, 2025 12:54 PM

 

PROHABA.CO, BOGOR -  Bencana angin kencang yang melanda wilayah Kemang, Kabupaten Bogor, Senin (29/12/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Peristiwa mengejutkan itu membuat suasana panik warga Kampung Babakan RT 1/4, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ketika sebuah kepingan bangkai pesawat tiba-tiba jatuh menimpa rumah penduduk. 

Kepingan bangkai pesawat sepanjang kurang lebih 12 meter itu terbang akibat terbawa angin puting beliung yang melanda kawasan tersebut.

Material berasal dari penampungan pesawat bekas yang berada di seberang pemukiman warga, berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

Detik-Detik Kejadian

Salah satu rumah yang terdampak cukup parah adalah milik Ernawati (37), seorang ibu rumah tangga.

Rumah sederhana dengan dinding belum dicat serta atap bambu dan genteng tanah liat itu harus menahan beban berat dari puing pesawat.

“Kejadiannya sebelum hujan, cuma kedenger bunyi kaya kenceng gitu (angin), langsung aja saya keluar,” ujar Ernawati saat ditemui TribunnewsBogor.com, Senin (29/12/2025).

Dalam kondisi panik, ia berlari keluar rumah sambil menggendong anaknya.

Ia mengaku kaget ketika mendapati kepingan bangkai pesawat tiba-tiba bersarang di atap rumahnya.

Akibat kejadian tersebut, genteng rumahnya rusak parah dan rumahnya mengalami kerusakan akibat tertimpa puing bangkai pesawat yang terbang menyebrangi Jalan Raya Parung-Bogor.

Namun, ia bersyukur tidak ada anggota keluarga yang terluka.

“Genteng sih rusak, gentengnya abis.

Keluarga mah Alhamdulillah aman gak ada yang terluka,” ungkapnya.

Baca juga: Bangkai Pesawat Tempur Peninggalan Perang Dunia Ditemukan di Kalimantan Selatan

Asal Muasal Puing Pesawat

Kepingan pesawat yang menimpa rumah warga diketahui berasal dari lokasi penampungan pesawat bekas yang oleh warga disebut sebagai “kuburan pesawat.”

Angin puting beliung yang berhembus kencang membuat material besar itu terangkat dan melayang hingga menyeberangi Jalan Raya Parung-Bogor sebelum akhirnya jatuh di pemukiman.

Kondisi Wilayah Pasca Kejadian

Selain menimpa rumah warga, angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan sempat menutup akses jalan raya dari arah Kota Bogor menuju Parung.

Pemukiman warga di Desa Pondok Udik porak-poranda, dengan kerusakan rumah didominasi pada bagian atap yang beterbangan.

Petugas gabungan saat ini tengah melakukan assessment dampak kerusakan akibat angin puting beliung.

Kepala Desa Pondok Udik, M. Sutisna, menyebutkan berdasarkan pendataan sementara, tercatat 30 rumah mengalami kerusakan.

“Kalau dilihat di lapangan ada yang mencapai 100 persen rumah tersebut hancur.

Rata-rata kerusakan atap dan juga ada bagian dinding yang hancur roboh,” jelas Sutisna. Meski kerusakan cukup parah, ia memastikan tidak ada korban jiwa maupun warga yang terluka.

“Tidak ada, alhamdulillah semua selamat, ini kerusakannya lebih ke rumah-rumah,” tambahnya.

Baca juga: Pemasangan Jembatan Bailey di Beutong Ateuh Dipacu, Target Rampung Jumat

Harapan Warga

Ernawati, pemilik rumah yang tertimpa puing pesawat, berharap pihak pengelola penampungan pesawat bekas bertanggung jawab atas kerusakan yang dialami.

“Ya ada lah yang pasti ada harapan tanggungjawab,” ujarnya.

Harapan serupa juga disampaikan sejumlah warga lain yang rumahnya terdampak.

Mereka meminta agar ada perhatian dari pihak terkait, baik perusahaan pengelola maupun pemerintah, untuk memberikan ganti rugi atau bantuan perbaikan rumah.

Peristiwa ini menambah daftar panjang bencana akibat angin puting beliung yang kerap melanda wilayah Bogor.

Selain menimbulkan kerusakan fisik, kejadian tersebut juga menimbulkan trauma bagi warga yang rumahnya tertimpa material besar seperti puing pesawat.

Pemerintah desa bersama BPBD Kabupaten Bogor kini berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan darurat, termasuk memperbaiki akses jalan yang sempat tertutup pohon tumbang.

Sementara itu, warga berharap agar lokasi penampungan pesawat bekas dapat lebih diperhatikan, mengingat material besar yang tersimpan di sana berpotensi membahayakan jika kembali terbawa angin kencang.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serupa.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa faktor lingkungan dan keberadaan material berbahaya di sekitar pemukiman harus mendapat perhatian serius demi keselamatan warga.

Baca juga: Dalam Sehari Dua Pesawat Jatuh di Brasil dan Chili, 68 Orang Tewas dan Puluhan Luka-Luka

Baca juga: Pesawat GA8 Airvan Mendarat Darurat di Persawahan Karawang, Seluruh Kru Selamat

Baca juga: Dua Penderes Getah Pinus Asal Jawa Tengah Dibunuh Rekan Kerja di Gayo Lues

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.