16 Penghuni Tewas, Panti Werda Damai Terbakar: Mukjizat itu Nyata
December 30, 2025 04:14 PM

TRIBUNJATENG.COM - Sebanyak 16 penghuni Panti Werda Damai meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi pada Minggu (28/12/2025) malam.

salah satu penghuni, Nenek atau Oma Rolin korban selamat kebakaran di Panti Werda Damai di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), 

Meski Oma Rolin dalam keadaan sakit stroke dan berjalan pun dibantu dengan tongkat, Oma Rolin selamat dari insiden nahas Panti Werda yang terbakar tersebut.

Baca juga: Mirip Kasus Nenek Elina di Surabaya, Rumah Kushayatun di Tegal Mendadak Dibongkar: Ganti Kepemilikan

• Sosok Djanu, Pria Asal Cilacap Bertemu Ibu Usai 32 Tahun Terpisah: Terbawa Kereta, Cari ke Semarang

• Sosok Sarmoli Nikdolias Patinggi Songong Ejek Siswa Disabilitas Asal Rembang, Kini Mewek Minta Maaf

• Kelurahan Gajahmungkur Angkat Bicara soal ODGJ Terancam Kehilangan Rumah

20251230_Kebakaran Panti Jompo
KEBAKARAN - Kolase foto warga bahu membahu menolong penghuni panti jompo saat Panti Werdha Damai Manado, Sulawesi Utara terbakar pada Minggu (28/12/2025). Dalam insiden ini, 16 orang meninggal dunia, di mana 15 tubuh mereka ditemukan hangus terbakar, dan 1 tubuh lainnya masih dalam keadaan utuh.

Mukjizat itu nyata, hal ini dengan lantang dikumandangkan oleh Rolin (64). Saat ditemui TribunManado.com di ruang lantai 6 RSUD Manado, Senin (29/12/2025), oma Rolin tengah beristirahat.

Ia berbaring di ranjang rumah sakit dengan dijagai keponakannya. "Saya tak apa apa, hanya shock," kata dia kepada Tribun manado. 

Selain Oma Rolin, ruangan itu diisi dua penghuni panti lainnya. Keduanya, sebut dia, pikun.

Oma Rolin terlihat sangat peduli dengan keduanya. "Ini ada makanan," kata dia kepada keduanya saat dibawakan makanan oleh pengantar makanan dari Pemkot Manado.

Oma Rolin bercerita, saat kejadian tersebut, ia sedang hendak tidur. Obat baru saja ditelannya. "Kamar saya berada dekat dapur, tiba tiba saja ada api," katanya.

Oma Rolin segera bergegas keluar kamar. Sesungguhnya oma dalam keadaan stroke. 

Ia berjalan dengan dibantu tongkat.  Jalannya sangat lambat. 

Karena itulah, cerita selamatnya Oma seperti di luar nalar. Oma berjalan keluar di tengah kobaran api dan semburan asap dan berhasil selamat. 

Oma menyebutnya mukjizat. "Ini semua karena pertolongan Tuhan, saya tak tahu dapat kekuatan apa, tapi saya berjalan dan selamat," katanya.

Namun teman oma tak beruntung. Sebut dia, sang teman tak selamat. Oma menyebut ia teman sehatinya. "Biasanya kami sering main gaple," katanya.

Ci Hoa Selamat

Ci Hoa, penghuni panti lainnya mengaku selamat saat pintu kamarnya diketuk seseorang. Ia keluar dan mendapati api sudah merajalela hebat. "Saya tidak bisa lagi berjalan, hanya bisa jalan pakai alat bantu," kata dia. 

Segera oma coba meloloskan diri. Sambil berjalan ia berdoa. Tahu tahu datang seseorang dan menolongnya. "Ia membopong saya, hingga saya bisa selamat," katanya. 

Meski kena musibah, oma tetap memuliakan Tuhan. "Karena Tuhan masih menyelamatkan saya, maka hidup ini saya akan pakai untuk kemuliaannya," katanya.

Kondisi Panti Werdha Damai 

Panti Werdha Damai di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Manado, Sulawesi Utara, ludes terbakar, Minggu (28/12/2025) malam. Sebanyak 16 penghuni panti tewas, dan 15 lainnya selamat.

Tribun manado mengunjungi lokasi tersebut Senin (29/12/2025) pagi. Matahari bersinar cerah, tapi suasana muram.

Seluruh yang hadir, dari aparat kepolisian, TNI, anggota polisi, Damkar hingga masyarakat, memangku duka. Amatan TribunManado.com, Panti Werdha tersebut berada di pemukiman padat.

Bagian belakangnya terdapat sejumlah rumah. Bagian kiri dan kanan ditutupi pagar tinggi.

Pagar di samping kiri dipasangi duri dan beling. Bangunan panti tampak porak poranda. Jendelanya copot.

Seng runtuh, dinding menghitam serta banyak kursi roda yang terbakar. Bagian pagar dilapisi police line.

Tim labfor masih melakukan pemeriksaan. Warga dilarang masuk.

Jarak dengan kantor Damkar sekitar 1 kilometer. Seorang anggota relawan yang turut dalam evakuasi bercerita tentang berapa mencekamnya suasana saat itu.

Jenazah korban yang tinggal tulang bertebaran. Banyak yang ditemukan berada di atas tempat tidur. "Menyedihkan sekali," kata dia.

Sejumlah warga yang turut meninjau punya tanggapan yang seragam. Sistem keamanan panti buruk.

Jalur evakuasi hanya satu. Bagian belakang ditutupi rumah. Pagar kiri kanan tinggi, bagian atasnya ditutupi duri dan ada beling.

Kesaksian sejumlah penghuni, tak ada penjaga malam itu. Yang ada hanyalah dua juru masak. Informasi yang dihimpun Tribunmanado.co.id, Panti tidak memiliki alat pemadam api ringan. (*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.