BATAM, TRIBUNBATAM.id - Penyidikan kasus ledakan kapal Federal II milik PT ASL Shipyard di Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Batam, Oktober 2025 lalu terus bergulir.

Pihak kepolisian memastikan gelar perkara penetapan tersangka akan dilakukan dalam waktu dekat.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Anggoro Wicaksono, mengatakan gelar perkara tersebut akan digelar bersama Polda Kepri dalam pekan ini.

"Insya Allah dalam minggu ini kita akan lakukan gelar perkara dengan Polda," ujar Anggoro saat ditemui Selasa (30/12/2025), usai konferensi pers rilis akhir tahun di Mapolresta Barelang.

Ia menyebut, tahapan ini diperlukan sebelum penyidik menentukan pihak yang bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan 14 pekerja dan melukai 17 pekerja lainnya itu.

"Gelar perkara dengan Polda ini untuk penetapan tersangka," katanya.

Anggoro menjelaskan, hingga kini penyidik masih melengkapi rangkaian penyidikan dengan memanggil sejumlah pihak terkait serta mengumpulkan bukti tambahan. 

Selain itu, hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) juga masih ditelaah secara mendalam.

Hasil tersebut menjadi kunci untuk memastikan penyebab pasti ledakan dan menyelaraskannya dengan keterangan para saksi.

Sebelumnya, penyidik Satreskrim Polresta Barelang juga telah melibatkan ahli pidana dalam penanganan perkara ini. 

Pemeriksaan ahli pidana dilakukan untuk memperkuat konstruksi hukum sebelum penetapan tersangka dilakukan.

Kasus ledakan kapal Federal II yang tengah diusut ini terjadi pada 15 Oktober 2025, saat kapal menjalani proses perbaikan di galangan PT ASL Shipyard.

Insiden tersebut menewaskan 14 pekerja subkontraktor dan melukai belasan pekerja lainnya.

Hingga dua bulan lebih pascakejadian, belum adanya penetapan tersangka sempat menuai sorotan publik dan desakan dari kalangan pekerja. 

Dengan rencana gelar perkara ini, polisi menegaskan penanganan kasus terus berjalan dan segera memasuki tahap penentuan pihak yang bertanggung jawab. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)