TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok dan keseharian siswi kelas 6 SD berinisial SAS alias Al yang membunuh ibu kandungnya sendiri, Faizah Soraya akhirnya terkuak.
Penyidik kepolisian hingga pihak sekolah mengurai bagaimana sosok asli Al dalam keseharian.
Seperti diketahui, kasus anak bunuh ibu kandung yang terjdi di Medan menjadi atensi satu Indonesia.
Pasalnya insiden nahas itu dilakukan Al di rumahnya di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu (10/12/2025) lalu.
Al menikam sang ibu menggunakan benda tajam sebanyak 20 kali.
Akibat perbuatan tersebut, Faizah Soraya meregang nyawa sebelum dibawa ke rumah sakit.
Terkait dengan sosok Al, penyidik melakukan pemeriksaan di lingkungan tetangga hingga sekolah.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak menyebut bahwa pelaku serta korban dan keluarganya dikenal tertutup.
Pelaku dan korban bahkan terlihat tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga sekitar.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan di area rumah dengan tetangga dan lain-lain, bahkan di sekolahnya, kita melihat bahwa keluarga ini cenderung sangat tertutup dan tidak terlalu terbuka untuk komunikasi dengan tetangganya," ungkap Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak.
Adapun terkait dengan sosok pelaku di sekolah, pihak SD di Medan mengurai fakta mengejutkan.
Ternyata selama ini Al dikenal sebagai siswi yang cerdas.
Bahkan tiap kali mengikuti perlombaan, Al selalu menang.
"Namun kalau penilaian dari sekolahnya terkait si adik, ini sangat pintar, sangat cerdas, beberapa kali ada perlombaan-perlombaan selalu menjuarainya," kata Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak.
Karenanya pihak sekolah tak menyangka Al melakukan perbuatan tega ke ibunya.
"Tidak ada yang menyangka terkait tanggal 10 itu, baik dari sisi kakaknya, karena malamnya baik-baik saja," ujar Calvijn.
Terkait dengan aksinya menikam sang ibu hingga tewas, Al mengungkap fakta ke penyidik.
Bahwa ia melakukan tindakan sadis tersebut dengan kondisi sadar.
"Dalam proses penyidikan, disebutkan bahwa adik ini melakukan dengan sadar mohon maaf sekali," kata Calvijn.
Usai membunuh sang ibu, Al mengurai rasa penyesalannya yang mendalam.
Hal itu disampaikan pelaku kepada psikolog.
Baca juga: Detik-detik Kakak Lawan Adik yang Bunuh Ibu di Medan, Rebutan Pisau Depan Kamar, Ayah Baru Bangun
Lebih lanjut, penyidik mengurai motif Al tega membunuh sang ibu kandung.
Ternyata selama ini Al menyimpan dendam kepada Faizah.
Ada tiga alasan kenapa Al kesal dengan perangai sang ibu kandung.
Pertama, Al gusar karena sang ibu pernah mengancam dia, sang kakak, dan bapaknya menggunakan pisau.
"Perlakuan korban terhadap bapak, kakak, dan adik, mengancam dengan menggunakan pisau," kata Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak.
Motif kedua, Al dendam dengan Faizah karena kakaknya, SAS alias Az (16) sering dimarahi sang ibu.
Dendam pelaku kian tertanam lantaran pada bulan November ia pernah melihat kakaknya dipukul menggunakan sapu hingga ikat pinggang.
Akibat penganiayaan tersebut, kakak pelaku sampai mengalami luka memar di kakinya.
"Kakak sering dimarahi, dimaki dan dipukul menggunakan sapu dan tali pinggang. Adik sering dimarahi dan dicubit. Adik terlintas berpikir untuk melukai korban tapi tidak ada kesempatan," ujar Calvijn.
Lalu alasan ketiga pelaku nekat menghabisi nyawa sang ibu karena ia marah game online-nya dihapus.
"Si (pelaku) sakit hati karena game online dihapus. Korban melihat game murder mistery pada season kills others menggunakan pisau. Dan menonton serial anime DC pada saat adegan pembunuhan menggunakan pisau," ujar Calvijn.