TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Satu bulan pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda 16 kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar), pemerintah daerah mulai bergerak ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, mengatakan saat ini pemerintah fokus memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak tetap terpenuhi, sembari menyiapkan langkah pemulihan jangka menengah dan panjang.
“Sekarang kita sudah mulai mempersiapkan rehabilitasi dan rekonstruksi. Sementara kebutuhan masyarakat yang masih kurang kita sempurnakan dan kita cukupi,” kata Mahyeldi saat ditemui TribunPadang.com di Istana Gubernur, Selasa (30/12/2025).
Baca juga: Refleksi Pertanian 2025 Sumbar, Mahyeldi Minta Balai Benih dan Lahan Tidur Dihidupkan
Mahyeldi menjelaskan, salah satu prioritas utama di Sumbar saat ini adalah penanganan sungai-sungai yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi tinggi pascabencana.
“Rehabilitasi sungai juga kita lakukan, karena memang sedimennya tinggi. Ini kita lakukan perbaikan-perbaikan agar risiko bencana ke depan bisa ditekan,” ujarnya.
Selain itu, sebagian masyarakat terdampak kini telah menempati hunian sementara (huntara) yang dibangun pemerintah.
Ke depan, Pemprov Sumbar mulai mempersiapkan pembangunan hunian tetap (huntap).
Baca juga: Sebulan Usai Huntara, Prabowo Minta Huntap Agam Segera Dibangun untuk Korban Galodo
“Kita sudah mulai bergerak untuk pembangunan huntap. Untuk itu kita minta bantuan Badan Geologi memastikan keamanan lokasi-lokasi yang diusulkan oleh bupati dan wali kota,” jelasnya.
Menurut Mahyeldi, Pemprov Sumbar juga telah menggelar rapat bersama Menteri Perumahan dan Permukiman guna membahas kesiapan lahan huntap.
“Insyaallah akan ada lokasi-lokasi yang siap untuk kita bangun huntap ke depannya,” ucapnya.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) rampung pada 9 Januari 2026.
Dokumen tersebut akan menjadi acuan penganggaran dan pelaksanaan pemulihan.
Baca juga: Kejar Target Huntara Korban Galodo, BNPB Tambah Tukang hingga Operasi Modifikasi Cuaca di Agam
“Kita target tanggal 9 Januari R3P ini selesai, sehingga menjadi acuan dalam penganggaran rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya,” kata Mahyeldi.
Belajar dari pengalaman banjir dan longsor tahun 2024 di Sumbar lalu, Mahyeldi berharap pelaksanaan rehabilitasi kali ini bisa dipercepat.
“Pengalaman kita, bencana tahun 2024 itu baru 2026 pelaksanaannya dimulai. Oleh karena itu, kita harapkan rehabilitasi kali ini bisa segera dilakukan di 2026, sehingga ada percepatan,” tegasnya.
Selain infrastruktur dan pemukiman, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada pemulihan ekonomi masyarakat yang sempat melemah pada triwulan kedua dan ketiga akibat bencana.
“Faktor ekonomi harus segera kita pulihkan. Lahan-lahan pertanian kita benahi, usaha-usaha masyarakat kita berikan dukungan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Tanah Datar Siapkan 2 Hektare Lahan untuk Huntap Terpadu untuk Korban Banjir Bandang
Mahyeldi menyebutkan, pemerintah memberikan relaksasi perbankan bagi masyarakat terdampak, serta dukungan permodalan melalui berbagai lembaga keuangan dan sosial.
“Kita juga melalui dinas sosial, Baznas, dan kelembagaan keuangan lainnya memberikan dukungan modal bagi masyarakat yang punya usaha, supaya bisa berdagang dan berusaha kembali,” katanya.
Seluruh upaya pemulihan, lanjut Mahyeldi, akan tertuang secara komprehensif dalam R3P, mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, sosial budaya, pertanian, hingga perumahan.
“Semua tertuang di R3P dan akan ditangani secara komprehensif oleh kementerian dan lembaga, provinsi, serta kabupaten dan kota,” ujarnya.
Baca juga: KADIN Sumbar, Pemko Padang dan PT Semen Padang Dorong Penggunaan Sepablock untuk Huntap Pascabencana
Ia menegaskan, percepatan pemulihan hanya bisa terwujud jika seluruh tingkatan pemerintahan bergerak bersama dengan dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
“Kalau hanya kementerian saja atau kabupaten kota saja yang bergerak, kami yakin akan lambat. Maka tiga simpul ini harus bergerak bersama agar pemulihan bisa dipercepat,” tutup Mahyeldi. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)