Warga Resah Sungai Bekasi Berbusa, DLH Gandeng KP2C Telusuri Aliran
December 30, 2025 10:50 PM


TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Fenomena munculnya busa kembali terlihat di aliran Sungai Bekasi di wilayah Kota Bekasi.

Busa putih itu tampak mengapung di permukaan air dan menarik perhatian warga sekitar.

Beberapa warga terlihat berhenti sejenak di tepi sungai untuk mengamati kondisi air yang tidak biasa.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menyebut peristiwa serupa kerap berulang.

Baca juga: Hendak Diedarkan Saat Nataru, 3.100 Butir Ekstasi dan 3,24 Gram Sabu Disita Polisi

Baca juga: Usut Korupsi Kuota Haji, KPK Kembali Periksa Yaqut Cholil Qoumas Selasa Ini

Baca juga: Santai di Tengah Keramaian, Mahasiswa Curi Raket Padel Seharga Rp 7,7 Juta di Jaksel

Ia mengatakan kemunculan busa biasanya terjadi setelah hujan dan pada periode libur panjang.

Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas lingkungan perairan di Kota Bekasi.

Menindaklanjuti hal itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi melakukan kegiatan susur sungai.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk menelusuri potensi sumber dugaan pencemaran.

Dalam kegiatan ini, DLH Kota Bekasi berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas.

Kolaborasi tersebut dilakukan pada Selasa (29/12/2025).

“Dalam kegiatan ini, DLH Kota Bekasi berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas yang selama ini aktif dalam pemantauan dan advokasi pelestarian sungai di wilayah Bekasi dan sekitarnya.” kata Kiswatiningsih, Selasa (30/12/2025).

Kiswatiningsih menjelaskan susur sungai dilakukan untuk memantau kondisi fisik air.

Petugas juga mengidentifikasi titik-titik yang diduga menjadi sumber pencemaran.

Selain itu, tim mengumpulkan data lapangan sebagai bahan tindak lanjut penanganan lingkungan.

Menurutnya, pengawasan sungai lintas wilayah membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.

Upaya ini dinilai sebagai bentuk komitmen melakukan penelusuran secara menyeluruh dan berkelanjutan.

DLH Kota Bekasi selanjutnya akan berkoordinasi dengan DLH Provinsi Jawa Barat.

Koordinasi dilakukan untuk pengawasan kualitas air sungai lintas wilayah.

Setiap indikasi pencemaran akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Fenomena busa di Kali Bekasi ini tidak bisa dianggap sepele. Kami melakukan susur sungai untuk memastikan kondisi lapangan secara langsung, mengidentifikasi kemungkinan sumber pencemar, serta mengambil langkah cepat dan terukur sesuai kewenangan yang ada.” jelasnya.

Kiswatiningsih mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan.

Ia menekankan pentingnya tidak membuang limbah ke badan air.

“Kami mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak membuang limbah ke badan air serta mematuhi ketentuan pengelolaan lingkungan. Sungai adalah sumber kehidupan yang harus kita jaga bersama.” harapnya.

Sementara itu, Ketua KP2C Puarman menyampaikan hasil pantauan sementara di lapangan.

Ia mengatakan belum ditemukan sumber pencemar di aliran Kali Cileungsi.

“Berdasarkan hasil susur sungai hari ini, kami belum menemukan sumber pencemar di Kali Cileungsi. Namun penelusuran akan terus dilakukan, termasuk dengan menggali informasi dari warga sekitar.” tutur Puarman, Selasa (30/12/2025).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.