Kemenpar Pantau Dusun Bambu Saat Nataru, Pastikan Destinasi Zero Polusi dan Kesiapan Fasilitas
December 30, 2025 11:11 PM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dalam rangka memastikan kesiapan destinasi wisata selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026  (Nataru), Kementerian Pariwisata melakukan pemantauan langsung di Destinasi Wisata Dusun  Bambu, Kabupaten Bandung Barat.

Pemantauan ini dilakukan untuk melihat secara langsung kesiapan  pengelolaan destinasi, penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan, serta kualitas pelayanan kepada  wisatawan di tengah meningkatnya aktivitas kunjungan. 

Berdasarkan pantauan lapangan oleh Ketua Tim Peninjauan Nataru Kota Bandung dari Kementerian  Pariwisata, Anwari Masatip, yang juga menjabat sebagai Direktur Politeknik Pariwisata NHI Bandung,  Anwari Masatip menyampaikan bahwa kegiatan pemantauan ini merupakan tindak lanjut dari arahan  langsung Menteri Pariwisata untuk memastikan destinasi wisata siap memberikan pelayanan yang  aman, nyaman, dan berkualitas selama periode libur Nataru. 

Dalam pemantauan tersebut, Dusun Bambu menegaskan komitmennya sebagai destinasi wisata  berkelanjutan dengan menerapkan konsep zero polusi.

Dusun Bambu tercatat sebagai peraih ASEAN  Sustainable Tourism Award (ASTA), serta telah memanfaatkan energi terbarukan melalui penggunaan  panel surya (solar panel) pada salah satu bangunan.

Selain itu, pengelolaan sampah dilakukan secara  berkelanjutan, salah satunya dengan pemanfaatan maggot untuk pengolahan limbah organik. 

Berbagai fasilitas pendukung wisata turut menjadi fokus pemantauan, mulai dari akomodasi, toilet  umum, hingga tempat ibadah. Tercatat terdapat enam mushalla yang tersebar di kawasan Dusun  Bambu.

Menjadi perhatian khusus, Dusun Bambu juga dilengkapi dengan fasilitas klinik yang  memiliki dokter dan tenaga medis yang siaga, serta peralatan yang memadai untuk penanganan  kegawatdaruratan, sebagai bagian dari upaya menjamin keselamatan dan kenyamanan pengunjung.

General Manager Dusun Bambu, Ari Hermanto, menyampaikan bahwa selama periode libur Nataru  terjadi peningkatan jumlah pengunjung sekitar 20 persen dibanding hari libur biasa.

Kunjungan  wisatawan masih didominasi oleh wisatawan lokal, namun juga tercatat kunjungan wisatawan  mancanegara, khususnya dari Malaysia, Singapura, dan negara-negara Timur Tengah.

Untuk  mendukung kapasitas kunjungan, Dusun Bambu memiliki luas kawasan mencapai 16,5 hektare dengan  daya tampung maksimal hingga 15.000 pengunjung. 

Dari sisi akses dan pengelolaan pengunjung, Dusun Bambu menyediakan area parkir dengan kapasitas  hingga 700 kendaraan roda empat dan 22 bus.

Pada kondisi kunjungan padat, pengelola menerapkan  dua jalur tiket masuk untuk mengurai antrean, serta menyediakan shuttle listrik ramah lingkungan guna  memudahkan mobilitas pengunjung di dalam kawasan. 

Pemberdayaan ekonomi lokal juga menjadi bagian penting dalam pengelolaan destinasi. Tercatat  sebanyak 42 UMKM asal Bandung Barat terlibat aktif di kawasan Dusun Bambu.

Selama periode libur  Nataru, UMKM tersebut mengalami peningkatan omzet sekitar 20 persen, seiring meningkatnya  jumlah kunjungan wisatawan. 

Dalam kesempatan tersebut, Anwari Masatip mengapresiasi pengelolaan Dusun Bambu yang dinilai  konsisten menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan, memperhatikan aspek keselamatan  pengunjung, serta mampu melibatkan UMKM lokal secara aktif.

Menurutnya, penerapan zero polusi,  pemanfaatan energi terbarukan, serta kesiapan fasilitas kesehatan menjadi nilai tambah penting dalam  pengelolaan destinasi wisata di masa libur dengan tingkat kunjungan tinggi. 

Melalui pemantauan ini, Kementerian Pariwisata menegaskan komitmennya untuk terus memastikan  destinasi wisata selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dikelola secara aman, berkelanjutan,  dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar..

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.