Perahu Hantam Batang Kayu di Sungai Bungo Jambi, Penumpang Hilang Terseret Arus
December 31, 2025 04:11 PM

TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO – Sebuah insiden mencekam terjadi di Sungai Batang Pelepat, Dusun Koto Jayo, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. 

Sebuah perahu yang mengangkut empat orang mendadak karam setelah menghantam batang kayu di tengah sungai.

Akibat kejadian itu, satu penumpang bernama Sodikin, warga Dusun Maju Jaya, dilaporkan hilang terseret arus, sementara tiga orang lainnya berhasil menyelamatkan diri ke tepian sungai.

Baca juga: Kapolres Bungo Naik Pitam Tahu Dua Anak Perempuan Asal Bandung Dijadikan LC Karaoke

Peristiwa nahas tersebut terjadi saat Sodikin bersama tiga rekannya, yakni Tulus, Ismail, dan Bujang, hendak menyeberangi sungai menggunakan perahu kecil. 

Namun di tengah perjalanan, perahu yang mereka tumpangi menabrak batang kayu besar yang diduga hanyut atau terendam air.

Benturan keras membuat perahu oleng dan seketika karam. 

Arus sungai yang cukup deras membuat situasi semakin panik.

“Tiga orang berhasil berenang ke tepi sungai, namun satu korban atas nama Sodikin tidak sempat menyelamatkan diri dan langsung hilang terbawa arus,” ujar Kepala Kantor SAR Jambi, Adah Sudarsa.

Baca juga: Pelajar asal Tebo Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Tol Trans Sumatra

Laporan kejadian ini diterima pihak berwenang dari Kapolsek Pelepat Ilir, Ilir Warno, pada Rabu (31/12/2025) sekitar pukul 09.16 WIB. Menindaklanjuti laporan tersebut, Pos SAR Bungo langsung mengerahkan tim pencarian.

Sebanyak enam personel SAR diberangkatkan menuju lokasi pada pukul 09.36 WIB dan tiba di lokasi kejadian sekitar 10.15 WIB. 

Tim langsung melakukan penyisiran di sekitar titik kejadian dengan koordinat 1°37′24.5″S – 102°10′46.3″E.

Operasi pencarian melibatkan sejumlah unsur gabungan, mulai dari Pos SAR Bungo, BPBD Bungo, Polsek Pelepat Ilir, Babinsa, hingga masyarakat setempat yang turut membantu penyisiran.

Untuk menunjang pencarian, tim SAR mengerahkan berbagai peralatan, seperti rescue car double cabin, perahu karet (rubber boat), alat komunikasi dan navigasi, hingga drone untuk memantau kondisi sungai dari udara, terutama di area yang sulit dijangkau.

Hingga saat ini, pencarian masih terus dilakukan. 

Meski cuaca di lokasi terpantau berawan, derasnya arus sungai dan meningkatnya debit air menjadi tantangan utama bagi tim SAR gabungan.

“Upaya pencarian akan terus kami lakukan dengan memaksimalkan seluruh potensi yang ada,” kata Adah Sudarsa.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.