Ketika Kritik Penanganan Bencana Sumatera Berujung Teror
December 31, 2025 04:14 PM

 

TRIBUNJOGJA.COM - Sejumlah pihak yang gencar mengkritisi penanganan bencana Sumatera mendapatkan teror misterius dari orang yang tak bertanggung jawab.

Teror itu berupa kiriman bangkai ayam, telur busuk hingga aksi perusakan kendaraan dengan cara dicoret menggunakan cat sempat.

Teror terhadap pihak yang mengkritisi penanganan bencana Sumatera ini di antaranya dialami oleh influencer Sherly Annavita dan aktivis Greenpeace, Iqbal Damanik.

Sherly Annavita selama ini memang gencar menyuarakan situasi banjir di Sumatra melalui media sosial.

Namun sikap kritisnya itu malah berujung teror terhadapnya.

Mobil miliknya yang diparkir di luar rumah tiba-tiba dicoret oleh orang tak bertanggung jawab dengan cat semprot.

Teror tak berhenti di situ saja, oknum yang tidak dikenal juga melemparkan kantong plastik berisi telur busuk.

Di dalam bungkusan itu, ada gulungan kertas berisikan pesan bernada ancaman.

Pesan itu berisi permintaan agar Sherly tak menjadikan banjir Sumatra sebagai konten di media sosial.

Sherly juga menerima pesan ancaman lewat WhatsApp maupun media sosialnya.

Teror yang diterima Sherly itu ia unggah di media sosial dengan menge-tag akun Instagram Presiden Prabowo Subianto.

Sherly berharap ancaman dan upaya pembungkaman yang terjadi pada dirinya, tak lagi dilanjutkan.

Sebab, menurutnya, hal tersebut justru bisa merugikan warga negara sampai bangsa Indonesia.

"DM Instagram dan nomor pribadi juga sudah berhari-hari tidak luput dari makian dan ancaman."

"Semoga cara-cara seperti ini tidak lagi dilanjutkan. Karena merugikan kita semua sebagai sebuah bangsa."

"NB: Lokasi kejadian di Jakarta. Izin lapor ya Bapak @prabowo," tulisnya pada Selasa (30/12/2025) dikutip dari Tribunnews.com.

Di lokasi berbeda aktivis Greenpeace, Iqbal Damanik juga mengalami hal yang sama.

Dia mendapatkan teror berupa bangkai ayam yang dilempar ke rumahnya pada Selasa (30/12/2025).

Bangkai ayam tersebut diduga dilemparkan ke teras rumahnya pada Selasa dini hari.

Sebab, Iqbal sempat mendengar suara benda dilemparkan pada Selasa dini hari.

Bangkai ayam itu baru ditemukan pada pukul 05.20 WIB, oleh anggota keluarga Iqbal.

Teror itu disertai pesan bernada ancaman yang ditulis pada kertas dan dibungkus plastik, lalu diikat ke kaki bangkai ayam.

Pesan itu bertuliskan, "JAGALAH UCAPANMU APABILA ANDA INGIN MENJAGA KELUARGAMU, MULUTMU HARIMAUMU".

Iqbal langsung mendokumentasikannya saat memeriksa bangkai ayam tersebut.

Kepala Greenpeace Indonesia, Leonardo Simanjuntak, menduga kuat teror itu diterima Iqbal karena vokal mengkritik penanganan pemerintah terkait banjir di Sumatra.

Baca juga: Klowor, Tersangka Kasus Pengusiran Nenek Elina Ditangkap Saat di Warkop

Diketahui, Iqbal memang kerap mengunggah konten-konten soal banjir Sumatra di media sosialnya.

"Sulit untuk tak mengaitkan kiriman bangkai ayam ini dengan upaya pembungkaman terhadap orang-orang yang gencar menyampaikan kritik atas situasi Indonesia saat ini," kata Leonard, dikutip dari laman Greenpeace, Rabu (31/12/2025).

"Kami menilai ini teror yang terjadi sistematis terhadap orang-orang yang belakangan banyak mengkritik pemerintah ihwal penanganan bencana Sumatra," imbuhnya.

Tak hanya bangkai ayam yang dikirim ke rumahnya, Iqbal juga menerima teror di media sosial.

Pria yang menjabat sebagai Manajer Iklim dan Energi Greenpeace ini mendapat banyak serangan di kolom komentar.

Ia juga menerima pesan bernada ancaman lewat dirrect message (DM) Instagram.

Lewat unggahan di Instagramnya, @greenpeaceid, Greenpeace menilai suara masyarakat soal banjir Sumatra adalah bentuk kepedulian terhadap korban dan juga merupakan bela negara.

Greenpeace menyayangkan, aksi tersebut justru dibalas pembungkaman dan ancaman.

"Saatnya suara masyarakat Indonesia didengar dengan lapang dada sebagai cermin untuk berbenah, bukan justru dibalas dengan ancaman," tulis Greenpeace, dikutip Tribunnews.com.

Sejumlah publik figur pun turut berkomentar mengenai teror bangkai ayam yang diterima Iqbal.

Hal ini terlihat dari kolom komentar unggahan Greenpeace mengenai teror tersebut.

"Salam solidaritas dan tetap bersuara," komentar Dandhy Laksono.

"Norak banget cara-cara kayak gini, rakyat bukan musuh," tulis Bella Fawzi.

"Kasihan binatangnya," kata artis Maudy Wilhelmina.

"Stay strong as you always are (Tetap kuat seperti biasanya). Big hug dari Mbok Niluh," ujar senator asal Bali, Ni Luh Djelantik.

Banjir Terjang Tiga Provinsi 

Sebelumnya, banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada akhir November.

Banjir dipicu curah hujan yang sangat tinggi disertai kerusakan kawasan hutan.

Akibat bencana alam ini, ribuan orang meninggal dunia, ribuan rumah terendam, akses jalan terputus, dan aktivitas warga terganggu.

Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat aman, sementara fasilitas umum ikut terdampak.

Pemerintah daerah bersama BPBD melakukan evakuasi, penyaluran bantuan, dan penanganan darurat, serta mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi banjir susulan dan longsor.

Pemerintah pusat juga turun langsung untuk membantu penanganan korban bencana ini.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.