TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaian alasan Kemenhub memberikan izin berlayar kapal wisata KM Putri Sakinah yang tenggelam di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Dia mengatakan, izin berlayar diberikan berdasarkan informasi perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut Dudy, selama cuaca tidak bersifat ekstrem dan masih memenuhi parameter keselamatan, kapal diperbolehkan berlayar.
"Kejadian yang di Labuan Bajo, itu informasi sebenarnya sudah kita berikan, sudah disampaikan oleh KSP mengenai cuaca. Namun demikian mengenai kalau informasi cuaca itu di mana cuacanya tidak bersifat ekstrim," ungkap Dudy.
"Kalau umumnya memang parameternya bahwa itu masih bisa dilayari, maka kita akan memberikan izin untuk berlayar," kata dia di acara Media Briefing di Jakarta, Rabu (31/12/2025).
Menurut Dudy, jika BMKG menyatakan cuaca ekstrem maka Kemenhub tidak akan memberikan izin berlayar.
Bahkan pada hari terjadinya kapal tenggelam, sebanyak 186 izin berlayar dikeluarkan oleh otoritas setempat. Seluruh izin tersebut diberikan karena kondisi perairan dinilai masih memungkinkan untuk pelayaran.
Baca juga: Tenggelam di Pulau Padar Sejak Jumat, Pelatih Valencia dan Tiga Anaknya Belum Ditemukan
"Hanya saja ada satu kapal yang berada pada titik yang di mana kondisi ombaknya ternyata tiba-tiba berubah. Jadi itu yang terjadi," terang dia.
Menhub Dudy menyebut BMKG menjadi rujukan utama bagi Kemenhub termasuk otoritas pelabuhan dalam menentukan boleh tidaknya aktivitas pelayaran.
Dia juga menyebut bahwa saat ini Kemenhub telah mengeluarkan arahan pembatasan pelayaran hingga waktu tertentu karena kondisi cuaca yang masih tidak aman.
"Kalau saya tidak salah juga bahwa saat ini kondisinya sampai tahun depan tidak boleh berlayar. Sudah kita keluarkan," tutur dia.
Baca juga: Hari Keempat Pencarian, Tim SAR Fokus Cari Pelatih Valencia dan 2 Korban di Perairan Padar
Sebelumnya, kapal pinisi wisata KM Putri Sakinah dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Padar, Kabupaten Manggarai Barat, atau di Perairan Selat Padar pada Jumat malam.
Dugaan sementara kapal tersebut terguling setelah terkena gelombang setinggi 2 meter yang mengakibatkan mesin mati.
Berdasarkan data Tim SAR Gabungan, KM Putri Sakinah mengangkut 11 orang, terdiri atas lima warga negara Indonesia (WNI) yaitu kapten kapal, pemandu wisata, dan anak buah kapal (ABK).
Juga enam penumpang warga negara asing (WNA) asal Spanyol. Akibat insiden tersebut, tujuh orang berhasil selamat. Sementara empat wisatawan asal Spanyol lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian tim SAR. Mereka adalah seorang laki-laki dewasa serta tiga anaknya.