Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Pemkab Aceh Utara meminta tambahan perlengkapan sekolah kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI untuk memenuhi kebutuhan pelajar yang terdampak banjir.
Sebab, Hingga Senin (29/12/2025), dari total kebutuhan sebanyak 73.123 paket school kit, baru 900 paket yang telah diterima.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Aceh Utara, Jamaluddin MPd kepada Serambinews.com kemarin menyampaikan pihaknya terus berkomunikasi dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh guna mempercepat pengiriman tambahan perlengkapan sekolah tersebut.
“Kita terus meminta tambahan paket perlengkapan sekolah yang masih sangat kurang. Jumlah yang dibutuhkan masih sangat banyak,” ujar Jamaluddin.
Jamaluddin yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara menjelaskan, sebelumnya tim LPMP Provinsi Aceh telah melakukan survei lapangan terkait kesiapan sekolah menjelang dimulainya kembali proses belajar mengajar pascabanjir.
Ia berharap seluruh bantuan perlengkapan sekolah dapat dikirimkan sebelum kegiatan belajar mengajar kembali dimulai pada 5 Januari 2026 mendatang.
“Semoga bantuan ini bisa dikirimkan sebelum 5 Januari 2026, karena kita akan membuka kembali sekolah dengan segala keterbatasan yang ada,” katanya.
Baca juga: VIDEO Pascabanjir, Brimob BKO Asal Kaltim Bersihkan Masjid di Aceh Utara
Adapun paket perlengkapan sekolah tersebut akan dibagikan kepada 9.804 murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 43.557 murid Sekolah Dasar (SD), 17.182 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta 2.580 paket untuk sekolah kesetaraan.
Selain kebutuhan siswa, Jamaluddin juga mengungkapkan bahwa dampak banjir masih dirasakan secara luas di sektor pendidikan. Hingga kini, sebanyak 42.871 pelajar masih berada di lokasi pengungsian dan 7.628 guru turut terdampak bencana banjir.
Untuk mendukung proses pembelajaran darurat, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga telah mengajukan permintaan tenda belajar darurat kepada LPMP Provinsi Aceh.
“Kita juga sudah mengajukan permintaan tenda belajar darurat untuk menunjang kegiatan belajar mengajar,” pungkas Jamaluddin.(*)