SURYA.co.id - Gerakan Pramuka memiliki potensi besar terhadap kepedulian lingkungan hidup. Sebab mereka adalah agen perubahan yang efektif dalam menanamkan kesadaran dan aksi nyata untuk kelestarian alam.
Mulai dari kegiatan dasar seperti kebersihan, pengelolaan sampah (3R), penanaman pohon (penghijauan), hingga aksi mitigasi perubahan iklim dan konservasi energi, yang didasarkan pada pendidikan karakter dan nilai-nilai Dasa Dharma Pramuka.
Salah satunya melalui kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat yang sukses diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur pada 3-4 Desember 2025 di Pantai Cengkrong, Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur.
Kegiatan yang digelar selama dua hari ini diikuti 3.000 peserta yang terdiri dari anggota Pramuka dan masyarakat sekitar.
Program tersebut menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari penguatan wawasan kebangsaan, aksi bersih pantai, penanaman bibit mangrove, pasar murah, pembagian doorprize, hingga penyerahan kunci rumah tinggal layak huni.
Baca juga: Kebun Raya Mangrove Surabaya Jadi Destinasi Edukasi, Kunjungan Pelajar Meningkat Sepanjang 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung penanaman pohon mangrove yang digelar bersama ribuan Pramuka di Pantai Cengkrong, Trenggalek itu.
Kak Khofifah yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah didampingi oleh Ketua Kwarda Jatim HM Arum Sabil, bersama Kak Siti Mukiyarti dan Kak Suli Daim dari Komisi E DPRD Provinsi Jatim, dan Bupati Trenggalek Kak M. Nur Arifin (Gus Ipin).
Tanam pohon mangrove ini merupakan rangkaian agenda Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat oleh Kwarda Pramuka Jawa Timur.
Khofifah mengapresiasi Pramuka Jatim dalam menggagas program tanam Mangrove. Menurutnya, menjaga lingkungan hidup sesungguhnya adalah menjaga keberlanjutan kehidupan.
Ekosistem pesisir, termasuk mangrove, terbukti secara ilmiah mampu menahan abrasi, menyerap karbon dalam jumlah tinggi, serta menjadi habitat penting bagi keanekaragaman hayati.
Baca juga: Kebun Raya Mangrove Surabaya Jadi Destinasi Edukasi, Kunjungan Pelajar Meningkat Sepanjang 2025
Kak Khofifah menekankan bahwa pelestarian lingkungan harus menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan untuk mendukung target nasional menuju net zero emission.
Kak Khofifah mengapresiasi Pramuka Jatim dalam menggagas program tanam Mangrove.
“Kegiatan kita bukan hanya menanam pohon, tetapi membangun benteng ekologi bagi masa depan bangsa. Saya bangga dan percaya, bahwa Adik-Adik Pramuka bisa menjadi salah satu motor gerakan kolektif pelestarian lingkungan,” tegasnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini memang dikenal sangat aktif mempromosikan dan memimpin langsung kegiatan rehabilitasi serta pelestarian mangrove sebagai bagian penting mitigasi iklim dan perlindungan pesisir.
Melalui Festival Mangrove tahunan yang melibatkan penanaman massal, pelepasan biota laut (kepiting, burung), edukasi, serta gerakan "Sedekah Oksigen" untuk meningkatkan tutupan mangrove Jatim yang kini terluas di Jawa.
Indonesia merupakan negara nomor satu di ASEAN dalam penanaman dan pengelolaan mangrove. Dengan luas mangrove mencapai sekitar 3,4 juta hektare, Indonesia juga tercatat sebagai pemilik ekosistem mangrove terluas di dunia.
Penanaman mangrove oleh Pramuka di Trenggalek diharapkan Kak Khofifah menjadi langkah berkelanjutan dalam mendukung program pelestarian pesisir, serta menjadi bentuk “sedekah oksigen” bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Dengan semangat gotong royong, Pramuka siap menjadi garda terdepan dalam menjaga bumi dan lingkungan hidup.
Khofifah menerangkan, Gerakan Pramuka adalah ruang pembentukan karakter kebangsaan berbasis ilmu, kepedulian, dan tindakan nyata. Wawasan kebangsaan tidak hanya tumbuh dari pengetahuan, tetapi dari pengalaman mengabdi.
Melalui kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat 2025, Gerakan Pramuka Jawa Timur meneguhkan komitmennya dalam penguatan karakter kebangsaan, kepedulian lingkungan, serta pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.
Rangkaian program ini sekaligus menjadi energi positif dalam mewujudkan generasi muda berkarakter menuju Indonesia Emas 2045.