- Parsimony atau parsimoni berarti sederhana. Sebagai metode ilmiah, parsimoni adalah metode untuk menjelaskan sebuah fenomena menggunakan teori dan model yang paling sederhana.
Dilansir dari Oxford Reference, parsimoni adalah metode yang memiliki prinsip yang paling sederhana untuk memberikan penjelasan yang paling dapat diterima atas suatu kejadian, fenomena, atau peristiwa, dengan melibatkan entitas, asumsi, atau perubahan paling sedikit.
Sehingga, kita harus memilih penjelasan dan solusi yang lebih sederhana daripada yang lebih rumit.
Misalnya ketika kita mendengar suara gonggongan dari dalam rumah kita, dan kita memelihara anjing, lebih baik berasumsi bahwa kita mendengar suara anjing daripada berasumsi bahwa ada anjing lain yang menyelinap masuk.
Dikutip dari penelitian berjudul Filogenetik Molekuler: Metode Taksonomi Organisme Berdasarkan Sejarah Evolusi oleh Indi Dharmayanti, parsimoni pertama kali digunakan dalam filogenetik oleh Camin dan Sokal pada tahun 1965.
Metode ini juga dikenal sebagai metode evolusi minimum karena memiliki konsep memprediksi pohon evolusi (evolutionary tree) yang bertujuan mengurangi sebanyak mungkin jumlah langkah yang diperlukan untuk menghasilkan variasi yang diamati dalam urutan sekuens.
Untuk memprediksi posisi sekuens yang berhubungan perlu penyejajaran urutan sekuens (multiple sequence alignment) yang akan menunjukkan posisi-posisi yang berhubungan satu sama lain, kemudian ditampilkan dalam bentuk kolom vertikal.
Bagi setiap posisi yang sejajar, pohon evolusi akan mencoba menemukan perubahan evolusi paling sedikit yang dibutuhkan untuk menciptakan variasi sekuens yang ada.
Meski demikian, metode parsimoni membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak efisien untuk sekuens dalam jumlah besar, serta membutuhkan asumsi tambahan untuk menentukan akar pohon evolusi yang dihasilkan.
Parsimoni memiliki manfaat yang potensial. Berikut ini manfaat yang dapat kita peroleh.
• Memiliki kemampuan interpretasi dan penjelasan yang lebih tinggi
• Dapat menghindari kesalahan semaksimal mungkin
• Besarnya efisiensi yang diperoleh
• Mampu menggeneralisasi yang lebih besar, misalnya ketika menghasilkan solusi sederhana, tetapi dapat diterapkan pada banyak konteks
Parsimoni memiliki prinsip epistemologis umum yang digunakan di seluruh aspek penelitian ilmiah dan penelitian tentang fenomena.
Metode ini memasukkan dua variabel dalam analisis korelatif, misalnya salah satu tinggi dan berat, memerlukan daya tarik yang mendasari parsimoni.
Pada proses memprediksi pohon evolusi, terdapat dua pendekatan yang digunakan, yaitu aditif dan non aditif.
a. Pendekatan aditif
Pendekatan ini adalah ketika jumlah langkah antara status yang ditetapkan dengan perbedaan dalam nilai integer.
Misalnya perubahan dari 0 ke 1 akan menjadi satu langkah, dan perubahan dari 0 ke 3 menjadi 3 langkah.
b. Pendekatan non aditif
Pendekatan ini hanya memerlukan satu langkah di antara setiap status, terlepas dari penetapan status numerik.
Misalnya perubahan dari 0 ke 1 adalah satu langkah. Sedangkan a ke g adalah satu langkah, c ke a juga dihitung satu langkah. Begitupun seterusnya.
Contohnya pada suatu penelitian berjudul Prediksi Silsilah Populasi Lalat Chrysomya bezziana Berdasarkan Parsimoni Statistik (Program TCS) Menggunakan Data Sekuen Gen DNA Mitokondria dan Inti oleh April H. Wardhana.
Pada penelitian tersebut, metode parsimoni digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara mengidentifikasi jejaring genealogis dari gen dalam populasi yang diuji.
Metode parsimoni diterapkan untuk menghitung perbedaan minimal antara alel yang diuji. Kemudian, jejaring silsilah dibangun dengan menghubungkan alel yang berbeda satu perubahan basa, lalu dua basa, dan seterusnya hingga terbentuk jejaring yang paling optimal.
Pada penelitian tersebut analisis parsimoni bertujuan mengidentifikasi dua garis keturunan utama. Analisis juga membedakan sub-garis keturunan di dalam populasi.
