6 Fakta Tentang Sue Si T-Rex, Fosil Dinosaurus yang Paling Terkenal
GH News September 16, 2024 04:04 PM
-

Pada tanggal 12 Agustus 1990, seorang pemburu fosil dari Black Hills Institute of Geological Research di Amerika Serikat bernama Sue Hendrikson memulai petualangannya. Ia berangkat melintasi dataran panas di South Dakota bagian barat.

Awalnya ia ingin menjelajahi bongkahan batu ketika timnya memperbaiki ban kempes. Setelah berjam-jam mendaki bersama anjing golden retriever miliknya, Hendrickson mencapai ketinggian 18 meter.

Di ketinggian ini, Hendrickson kesulitan melihat daratan. Kemudian, ia melihat ke atas. Kira-kira 2 meter di atas kepalanya, ia melihat tiga tulang besar mencuat dari permukaan batu.

Hendrickson menunjukkan tulang-tulang itu kepada Peter L Larsen, presiden Black Hills Institute. Hingga akhirnya tulang belulang itu menjadi tujuan perburuan timnya.

Mengenal Sue

Tim yang beranggotakan enam orang itu kemudian memulai proses yang melelahkan untuk mengeluarkan semua tulang dari lokasi tersebut. Baru setelah 17 hari kemudian, tim menyadari bila mereka menemukan kerangka Tyrannosaurus rex (T-rex) terlengkap hingga saat ini.

Dua tahun setelah penemuan, selusin agen Federal Bureau of Investigation (FBI) dibantu Garda Nasional Amerika Serikat menggerebek Black Hills Institute. Mereka menyita fosil T-rex.

Larsen mengaku telah membayar Maurice Williams, anggota Suku Cheyenne River Sioux tempat penemuan fosil tersebut. Setelah membayar $5.000 atau sekitar Rp 77 juta (kurs Rp 15.411), timnya diberikan hak untuk menggali dan mengambil tulang-tulang tersebut.

Namun, ternyata tanah itu telah dipercayakan kepada Pemerintah Federal. Sehingga masyarakat dilarang mengoleksi fosil kecuali dengan izin khusus, hal ini tidak dimiliki Black Hills Institute.

Setelah bertahun-tahun terjadi sengketa hukum, fosil dinosaurus yang kemudian dikenal sebagai "Sue" (berdasarkan nama Hendrickson) dilelang di Sotheby's di New York. Pelelangan ini terjadi pada 4 Oktober 1997.

Hanya dalam waktu sembilan menit, fosil tersebut terjual dengan harga $8,36 juta atau Rp 128 miliar. Harga ini biaya tertinggi yang pernah dibayarkan untuk sebuah fosil pada saat itu.

Lelang ini dimenangkan oleh Field Museum di Chicago yang juga mendapat sumbangan dari berbagai donatur. Sue atau yang juga dikenal sebagai Specimen FMNH PR 2081, akhirnya debut di Field Museum pada tahun 2000.

Hingga akhirnya tahun 2018, Sue dipindahkan ke ruang Griffin Halls of Evolving Planet di museum yang sama. Stephen Brusatte, seorang paleontolog dari Universitas Edinburgh mengaku Sue menjadi idola jutaan orang.

Para ilmuwan juga tak lepas dari pesona Sue dan ingin belajar darinya. Brusatte sendiri melihat Sue pertama kali saat berusia 16 tahun. Namun, kini ia memahami lebih banyak tentangnya.

"Kami sekarang lebih memahami tentang T-rex sebagai predator seukuran bus yang dapat menghancurkan tulang berkat kerangka Sue," katanya.

Di balik populernya Sue, ada 6 fakta menarik terkait kehadirannya. Berikut daftarnya dikutip dari laman History.

6 Fakta Tentang Sue Si T-Rex

1. T-rex dewasa paling lengkap yang pernah ditemukan

Ahli paleontologi di Field Museum, Jingmai O'Connor menyebut Sue adalah T-rex dewasa paling lengkap yang pernah ditemukan. Dari 380 tulang yang ada dalam kerangka T-rex, 250-nya dimiliki Sue.

Termasuk tulang-tulang yang langka seperti furcula (gabungan dua tulang selangka), stapes (tulang telinga), dan gastralia (tulang rusuk perut).

2. Sue mengalami pertumbuhan masa remaja yang ekstrem

Tulang dinosaurus berbentuk seperti pohon yakni memiliki lingkaran pertumbuhan. Tom Cullen, seorang paleontolog kuantitatif dan ekologi di Universitas Auburn sempat meneliti Sue.

Dengan menggunakan bor berujung berlian, ia mengeluarkan silinder kecil dari tulang paha kiri Sue. Dari silinder itu ia memeriksa irisan tipis tulang di bawah mikroskop.

Dari sini, Cullen mengidentifikasi lingkaran pertumbuhan yang menunjukkan bagaimana tulang baru tumbuh setiap tahunnya. Berdasarkan hal ini, Cullen menganalisis bila Sue mengalami periode pertumbuhan yang ekstrem selama masa remaja.

"Kemungkinan bertambah 35-45 pon per minggu hingga akhirnya mencapai ukuran dewasa pada usia 20 tahun," kata Cullen.

3. T-rex terbesar yang pernah ditemukan

Dengan panjang 12 meter dan berat sekitar 9 ton, Sue dianggap sebagai t-rex terbesar yang pernah ditemukan. Hingga akhirnya penggalian yang ditemukan di Saskatchewan, Kanada menentang gelar tersebut.

Dalam sebuah studi tahun 2019, spesimen yang dijuluki "Scotty" itu berukuran sedikit lebih besar dari Sue. Kendati demikian, beberapa ahli tetap mencatat perbedaan Sue dan Scotty sangat kecil dan masih dalam margin kesalahan untuk perkiraan tersebut.

4. T-rex tertua yang pernah ditemukan

Seekor dinosaurus digali di Montana, Amerika Serikat pada tahun 2013. Dinosaurus ini awalnya disebut "nenek rex" dan kemudian diberi nama "Trix" yang diambil dari nama Beatrix, mantan ratu Belanda.

Trix diklaim sebagai t-rex tertua yang pernah hidup, yakni berusia 30 tahun saat mati. Namun, hal itu berubah usai hasil penelitian tentang cincin pertumbuhan tulang dipublikasikan.

Penelitian itu menunjukkan bahwa Scotty dan Sue hidup hingga usia yang hampir sama. Namun, Sue sedikit lebih tua yakni diperkirakan berusia 33 tahun.

5. Kehidupan Sue keras

Para ilmuwan peneliti kerangka Sue, mengidentifikasi sejumlah penyakit yang kemungkinan menjangkiti dinosaurus tersebut selama hidupnya. Beberapa penyakit itu adalah asam urat, tendon yang robek, infeksi tulang, tulang patah, dan radang sendi pada ekornya.

O'Connor menyebutkan Sue terus merasa sakit yang amat sangat hingga akhir hidupnya.

6. Sue memicu perdagangan fosil

Penemuan Sue berdampak besar pada komunitas paleontologi mengingat harga tinggi yang diperolehnya saat pelalangan. Sejak Sue terjual pada tahun 1997, harga fosil dinosaurus terus melonjak.

Saat itulah, dinosaurus menjadi sangat bernilai hingga saat ini. Pada Juli 2024, seekor stegosaurus terjual dengan harga lebih dari $40 juta atau Rp 616 miliar.

Karena fosil bisa laku dengan harga tinggi menyebabkan eksploitasi habis-habisan. Nick Longrich, seorang paleontolog dari University of Bath menyebutkan kepentingan komersial dan ilmiah tidak selalu sejalan.

"Ini adalah warisan yang rumit. Tetapi jika bukan Sue, saya yakin itu akan menjadi dinosaurus lain," tutup Longrich.




© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.