China Bantu Rusia Sediakan Mesin Drone Tempur Garpiya-A1
GH News September 17, 2024 12:06 AM
MOSCOW - Drone serang jarak jauh baru buatan Rusia Garpiya-A1 dicurigai menggunakan mesin dan suku cadang dari China. Drone canggih ini dikerahkan di medan perang Ukraina.



Berdasarkan ;aporan Reuters, berdasarkan sumber intelijen Eropa, menyebutkan bahwa antara Juli 2023 dan Juli 2024, lebih dari 2.500 drone serang jarak jauh “Garpiya-A1” telah diproduksi oleh anak perusahaan pembuat senjata milik negara Rusia, IEMZ Kupol, yang merupakan anak perusahaan Almaz-Antey.

Reuters juga melihat gambar puing-puing drone serang jarak jauh “Garpiya-A1” Rusia yang diambil di Ukraina, namun tidak ada informasi rinci yang diberikan lebih lanjut. Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi keaslian gambar tersebut.

Karena sensitivitas informasi ini, sumber intelijen Eropa meminta agar identitas mereka dan nama lembaga terkait tidak diungkapkan, serta beberapa detail terkait dokumen, seperti tanggal, disembunyikan.

Sebelumnya, tidak ada media yang melaporkan adanya drone baru buatan Rusia yang menggunakan mesin dan suku cadang dari China. Perusahaan Rusia IEMZ Kupol dan perusahaan induknya, Almaz-Antey, belum menanggapi permintaan komentar dari media.

Pada Mei 2023, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa sejak pecahnya perang besar-besaran Rusia-Ukraina pada Februari 2022, Iran telah memasok lebih dari 1.000 drone “kamikaze” Shahed kepada Rusia.

Drone tersebut digunakan untuk menghancurkan sistem pertahanan udara Ukraina dan menyerang infrastruktur yang jauh dari garis depan. Iran terus membantah bahwa mereka telah memasok drone kepada Rusia untuk menyerang Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, intelijen Eropa menyatakan bahwa drone serang jarak jauh Rusia “Garpiya-A1” sangat mirip dengan drone “kamikaze” Shahed buatan Iran, namun memiliki beberapa fitur khas, termasuk ekor yang dipasang dengan baut dan mesin Limbach L-550E.

Mesin ini awalnya dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Jerman, namun sekarang diproduksi oleh perusahaan lokal China, Xiamen Limbach.

Perusahaan Xiamen Limbach belum menanggapi permintaan komentar dari media

Reuters memeriksa kontrak senilai lebih dari 1 miliar rubel (sekitar 10 juta euro) yang ditandatangani antara Kementerian Pertahanan Rusia dan IEMZ Kupol pada kuartal pertama 2023, dengan tujuan membangun pabrik produksi drone.

Sumber intelijen Eropa menyebutkan bahwa pada 2020, IEMZ Kupol mengakuisisi pabrik semen di Izhevsk, Republik Udmurt, Rusia bagian barat, dan mengubahnya menjadi pabrik produksi drone.

Dokumen perusahaan yang ditinjau Reuters dari kuartal kedua 2023 menunjukkan bahwa pemasok TSK Vektor membeli suku cadang dari perusahaan China, yang kemudian dirakit di pabrik IEMZ Kupol. Sebanyak 800 mesin buatan Tiongkok juga akan dikirim ke pabrik baru tersebut.

Samuel Bendett, seorang peneliti senior di Center for a New American Security di Washington, menyatakan bahwa jika drone serang jarak jauh baru Rusia “Garpiya-A1” terbukti ada, ini akan menandai bahwa Rusia tidak lagi bergantung pada drone jarak jauh buatan Iran.

“Jika memang demikian, ini mungkin menunjukkan bahwa Rusia sekarang dapat lebih bergantung pada pengembangan dan produksi domestiknya sendiri, dan jelas juga dapat bergantung pada Tiongkok, karena kedua belah pihak dalam perang ini sangat bergantung pada banyak suku cadang drone buatan China,” jelas Bendett.

Sejak pecahnya perang besar-besaran Rusia-Ukraina pada Februari 2022, Rusia telah meluncurkan sekitar 14.000 drone serang ke Ukraina.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.