Saat Gempa Kuat Guncang Kabupaten Bandung: 1.100 Rumah Terdampak; Puluhan Luka
kumparanNEWS September 19, 2024 09:40 AM
Gempa bumi 5 magnitudo mengguncang Garut dan Bandung pada Rabu (18/9) pukul 09.41 WIB. BMKG telah mengeluarkan analisis terkait gempa ini.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km," kata Kepala Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun( oblique normal ).
Hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M 3.1.
Bangunan Polsek hingga KUA Rusak
Relawan memindahkan alat medis dari puskesmas pascagempa bumi di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
Akibat kejadian itu, sejumlah bangunan layanan pemerintah dan kepolisian yang berada di Kecamatan Kertasari mengalami kerusakan.
Data sementara, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan gempa mengakibatkan 1 unit fasilitas kesehatan rusak di Desa Cihawuk. Kemudian, 1 fasilitas kesehatan, 1 unit Polsek, dan 1 bangunan KUA di Desa Cibereum rusak.
"Satu unit bangunan Polsek terdampak di Desa Cibereum," kata dia melalui keterangan yang diterima.
Sementara itu, jumlah korban yang terdampak masih dalam pendataan. Belum diketahui secara pasti ada atau tidaknya korban luka dan tewas dalam peristiwa tersebut.
"Korban terdampak masih dalam tahap asesmen," ucap dia.
Kini, asesmen masih terus dilakukan. BPBD Jabar terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung untuk mendata korban yang terdampak.
"BPBD Kabupaten Bandung melakukan asesmen," kata dia.
59 Warga Luka Ringan, 19 Luka Berat
Kondisi tenda pengungsian di Lapangan Sari, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Catatan di Puskesmas Kertasari, Kabupaten Bandung ada 59 warga mengalami luka ringan, 19 luka berat dan 450 warga mengungsi karena rumahnya terdampak parah.
Kepala Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, mengatakan pusat gempa berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km. Gempa ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.
Dia mengimbau agar warga menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Cemas Gempa Susulan, Warga di Kertasari Bandung Dirikan Tenda Evakuasi
Warga di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, RT 03 RW 25, mendirikan tenda di ruang terbuka. Hal itu dilakukan karena khawatir akan ada gempa susulan.
Lina Herlina (42 tahun) merupakan salah satu warga yang mengevakuasi diri di tenda tersebut. Dia mengatakan langkah ini segera diambil setelah gempa berkekuatan berkekuatan 5.0 magnitudo pada Rabu (18/9) itu, berhenti.
Lina mengatakan tenda yang digunakan buka berasal dari bantuan, melainkan inisiatif kelompok warga. Langkah antisipatif ini juga kata diambil segera agar para lansia dan anak-anak bisa lebih merasa aman.
“Kita antisipasi ini takutnya masih ada gempa susulan. Yang udah pada sepuh mah masih pada trauma gara-gara dulu kan pernah [juga] gempa,” katanya saat ditemui kumparan di lokasi.
Pemkab Bandung Berlakukan Status Tanggap Darurat: 1.100 Rumah Terdampak Gempa
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan keterangan pers di kantor Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status Tanggap Darurat usai daerah tersebut diguncang gempa 4,9 magnitudo pada Rabu pagi (18/9).
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan status itu akan memperlancar distribusi bantuan kepada korban melalui dana Belanja Tak Terduga (BTT).
“Hari ini kami mengadakan rapat gabungan dengan Forkopimda untuk memutuskan status Tanggap Darurat. Dengan ini, anggaran bisa segera diluncurkan,” kata Dadang pada Rabu malam (18/9).
Dadang menyebut, status darurat akan berlangsung selama dua pekan, mulai 18 September hingga 2 Oktober 2024.
“Semua kepala dinas terkait akan dipanggil untuk menyusun strategi penanganan bencana ini,” tambahnya.
Menurut Dadang, sebanyak 1.100 rumah terdampak gempa dengan kerusakan ringan, sedang, hingga berat.
Rumah-rumah itu tersebar di daerah Kecamatan Tarumajaya, Kertasari, Neglasari, hingga Cihawu.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.