Tiap Tahun, Lebih dari 11 Ribu Anak Indonesia Terdiagnosis Kanker
kumparanMOM September 20, 2024 01:40 PM
Kanker menjadi salah satu penyakit kronis yang kini kasusnya tak hanya banyak dialami orang dewasa, tapi juga anak-anak. Sayangnya, sering kali kanker terdiagnosis saat sudah stadium lanjut dan bermetastasis (menyebar ke organ atau jaringan lain).
Mengutip Antara, menurut data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, saat ini setiap tahunnya ada lebih dari 11 ribu anak Indonesia mengalami kanker. Angka itu baru yang terdata saja, dan disinyalir jumlahnya lebih banyak, terutama yang berada di daerah-daerah.
Sementara menurut data WHO, angka kanker anak global mencapai 400 ribu kasus setiap tahunnya.
"Kalau misalnya kita anggap warga dunia ada beberapa miliar memang ini terkesan jumlahnya kecil. Cuma, memang kecil, tapi memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi," kata dokter spesialis anak dari RS Kanker Dharmais dr. Yaulia Yanrismet, Sp.A,

Kanker pada Anak Bisa Teratasi Jika Terdeteksi Lebih Dini

Ilustrasi anak yang menderita kanker Foto: Shutterstock
dr Yaulia mengatakan, pada 2009 WHO telah menyebutkan bahwa kanker bisa diatasi jika terdeteksi lebih dini. Bahkan sebetulnya 40 persen kematian karena kanker dapat dicegah jika sudah terdiagnosis sejak awal.
Menurut dr Yaulia, prevalensi kesembuhan kanker pada anak di Indonesia hanya sekitar 20-35 persen. Ada sejumlah hal yang disinyalir sebagai penyebabnya, seperti mitos yang masih dipegang sejumlah orang, serta terlambat dalam mencari pertolongan medis.
"Keterlambatan diagnosis itu kembali lagi ke masalah datangnya terlambat, atau di fasilitas kesehatan dasarnya itu tidak memiliki alat-alat untuk diagnosis, sehingga harus dirujuk berjenjang sampai rumah sakit yang memiliki fasilitas," katanya.
"Yang selanjutnya, kurangnya pengetahuan. Baik masyarakat, ataupun tim medis yang ada di daerah-daerah yang di luaran," imbuh Yaulia.
Dia menjelaskan, di Indonesia jenis kanker paling banyak ditemukan pada anak adalah leukemia atau kanker darah, limfoma atau kanker kelenjar getah bening, dan tumor otak.
Terkait penyebab kanker, katanya, hingga kini tidak diketahui secara pasti, namun diduga akibat adanya kelainan proses genetik atau ada mutasi akibat sejumlah pemicu seperti lingkungan tidak sehat, paparan radiasi, makanan yang tidak baik, dan infeksi virus.
Hanya satu kanker yang diketahui penyebabnya, katanya, yaitu kanker serviks, yang disebabkan oleh virus HPV.
"Makanya sekarang anak-anak usia sekolah itu sudah diberikan vaksin HPV," kata dr Yaulia.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.