Pancasila, Mata Air Kehidupan Hukum Nusantara: Konsekuensi dari Sebuah Pengakuan Luhur
Afif Khoirul M September 20, 2024 04:34 PM

---

Intisari-online.com - Di tengah rimba belantara regulasi dan perundang-undangan yang menjulang tinggi, Pancasila berdiri tegak bagai mercusuar yang tak pernah padam.

Ia bukan sekadar lima sila yang terukir indah, melainkan jiwa bangsa, nadi kehidupan hukum, dan sumber segala sumber hukum di Nusantara.

Pengakuan ini bukanlah basa-basi belaka, melainkan sebuah deklarasi yang menggetarkan, sarat makna, dan mengandung konsekuensi yang tak bisa diabaikan.

Pancasila: Cahaya Penuntun di Lorong Gelap

Bayangkanlah Pancasila sebagai mata air yang mengalir jernih, menyegarkan dahaga setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari mata air inilah, seluruh hukum dan peraturan di Indonesia bermula, tumbuh, dan berkembang. Pancasila bukan sekadar kumpulan norma, melainkan filosofi hidup, pandangan dunia, dan landasan moral yang memandu bangsa ini mengarungi samudra zaman.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila adalah cahaya penuntun di lorong gelap. Ia memberikan arah, tujuan, dan makna bagi setiap produk hukum yang lahir di bumi pertiwi.

Tanpa Pancasila, hukum akan kehilangan ruhnya, menjadi sekadar kumpulan pasal-pasal yang kering dan tak bernyawa.

Konsekuensi dari Sebuah Pengakuan

Mengakui Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bukanlah sekadar formalitas, melainkan komitmen yang mengikat, janji suci yang harus ditepati. Ada konsekuensi yang harus ditanggung, ada tanggung jawab yang harus dipikul.

Hukum yang Berjiwa Pancasila: Setiap hukum yang lahir di Indonesia haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.

Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial haruslah menjadi ruh yang menghidupkan setiap pasal, setiap ayat, setiap kata dalam setiap peraturan perundang-undangan.

Pengawal Keadilan dan Kemanusiaan: Hukum tidak boleh menjadi alat penindasan, melainkan pelindung bagi yang lemah, penjaga bagi yang tertindas.

Pancasila menuntut hukum yang adil, yang menjunjung tinggi martabat manusia, yang menghormati hak asasi setiap individu.

Pemersatu Bangsa: Di tengah keberagaman yang begitu kaya, hukum haruslah menjadi perekat, bukan pemecah belah.

Pancasila mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, merangkul pluralitas, dan membangun persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Musyawarah untuk Mufakat: Hukum tidak boleh lahir dari kesewenang-wenangan, melainkan dari proses yang demokratis, partisipatif, dan transparan.

Pancasila mengajarkan kita untuk bermusyawarah, mencari mufakat, dan mencapai keputusan bersama demi kepentingan bersama.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Hukum haruslah menjadi instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial, mengurangi kesenjangan, dan menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Pancasila menuntut kita untuk peduli pada nasib sesama, berbagi dengan yang membutuhkan, dan membangun bangsa yang adil dan makmur.

Menjaga Api Pancasila Tetap Menyala

Pancasila bukanlah dogma yang kaku, melainkan semangat yang hidup, api yang harus terus dijaga agar tetap menyala. Generasi muda, sebagai penerus bangsa, memiliki peran penting dalam menjaga api Pancasila tetap berkobar.

Pendidikan Pancasila haruslah menjadi prioritas, bukan sekadar mata pelajaran yang diabaikan. Nilai-nilai Pancasila haruslah ditanamkan sejak dini, dihayati dalam setiap langkah, dan diwujudkan dalam setiap tindakan.

Kita juga harus berani melawan segala bentuk penyimpangan dari Pancasila, baik itu korupsi, diskriminasi, intoleransi, maupun kekerasan. Hukum haruslah ditegakkan tanpa pandang bulu, keadilan haruslah ditegakkan tanpa kompromi.

Pancasila: Harapan dan Cita-cita

Pancasila bukanlah utopia, melainkan harapan dan cita-cita yang harus terus diperjuangkan. Ia adalah kompas yang memandu kita menuju Indonesia yang lebih baik, lebih adil, lebih sejahtera.

Dengan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, kita memiliki landasan yang kokoh untuk membangun bangsa yang bermartabat, bangsa yang dihormati dunia, bangsa yang dicintai rakyatnya.

Marilah kita jaga Pancasila, rawat Pancasila, dan amalkan Pancasila dalam setiap denyut nadi kehidupan. Semoga Pancasila tetap menjadi bintang penuntun, cahaya penerang, dan sumber inspirasi bagi generasi kini dan generasi mendatang.

*

---

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.