Demokrat Tak Masalah Jika PDIP Gabung ke Pemerintahan Prabowo 
Muhammad Zulfikar September 20, 2024 05:31 PM

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan, pihaknya tak mempermasalahkan apabila PDIP akan bergabung ke dalam Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Syarief Hasan menegaskan, Demokrat tak mempermasalahkan sepanjang itu keputusan Prabowo.

"Ya kita enggak ada masalah kalau itu keinginan presiden terpilih," kata Syarief kepada Tribunnews.com, Jumat (20/9/2024).

Dia menjelaskan, semuanya tergantung Prabowo sebagai presiden terpilih yang memiliki hak prerogatif.

"(Tergantung) presiden terpilih dong. Semua soal koalisi itu presiden terpilih yang menentukan. Kita persilahkan saja," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.

Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diisukan akan segera bertemu Prabowo.

Sejumlah isu pun muncul, yakni PDIP akan bergabung dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Politikus PDIP, Chico Hakim mengatakan, partainya belum memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo.

"Jadi kalau terkait dengan keberadaan PDIP apakah akan ada berada di dalam ataupun di luar pemerintahan sampai hari ini belum diputuskan," kata Chico saat ditemui di kediaman Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024).

Chico menegaskan, PDIP sedang fokus untuk memenangkan Pilkada serentak 2024 di semua daerah.

"Karena fokus kami adalah Pilkada serentak di 545 daerah Provinsi, Kabupaten, Kota dan kami ingin memenangkan mayoritas dari Pilkada tersebut," ujarnya.

Dia menjelaskan, PDIP akan memutuskan sikap untuk bergabung atau tidak dengan Pemerintahan Prabowo Subianto pada Kongres di tahun 2025.

"Kemudian kalaupun memang akan ada waktu untuk memutuskan hal strategis berada di dalam atau luar pemerintahan, sesungguhnya kemungkinan besar itu akan diambil di Kongres yang akan baru berlangsung di tahun 2025," ucap Chico.

Chico juga menanggapi rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo.

"Tentu ini lebih kita harus maknai sebagai silaturahmi, satu, untuk membuat santai suasana apalagi yang tegang setelah Pileg dan Pilpres dan ini penting untuk masyarakat dan bangsa Indonesia keseluruhan," jelasnya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.