Karhutla Mengancam, BPBD HSS Imbau Sekolah dan Fasilitas Kesehatan di Kawasan Rawa Bikin Parit
Hari Widodo September 20, 2024 05:33 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang berdampak munculnya kabut asap kembali mengancam. 

Khususnya di wilayah lahan rawa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Selatan mencatat, sejak Agustus sampai  Jumat (20/9/2024)  ada 0,5 sampai 2 hektare lahan terbakar.

Adapun lokasinya, terbanyak di tiga kecamatan Daha, meliputi Daha Selatan, Daha Utara, Daha Barat yang meliputi lahan rawa.  Selebihnya di Kecamatan Sungai Raya, Telaga Langsat dan Angkinang.

Kepala Pelaksana BPBD HSS Kusairi kepada banjarmasinpost.co.id mengatakan, belum ada dampak yang ditimbulkan, karena dapat tertangani secara cepat.

“Satuan Tugas (satgas) di desa-desa dan kecamatan sudah aktif, dibantuk Kerukunan BPK seluruh kecamatan, meski status saat ini baru siaga Karhutla,”katanya.

 Jika dalam kondisi darurat, saat penanganan, kata Kusairi , satgas desa dan kecamatan bis ameminta bantuan BPBD kabupaten untuk peralatan.

Sebagai antisipasi, pihaknya sudah menyampaikan imbauan ke fasilitas publik, sekolah-sekolah, puskesmas rumah sakit yang langganan terdampak kebakaran lahan serta rumah warga yang berdekatan dengan lahan pertanian Perkebunan. BPBD mengimbau agar membuat parit, serta membersihkan rumput di sekitar. 

Tujuannya agar saar ada karhutla, minimal mencegah penjalanan api.

“Semoga imbauan kami ini dlaksanakan, karena mengatasi masalah karhuta butuh kerjasama yang baik, karena BPBD hanya bersifat penananggulangan saat terjadi bencana. Sedangkan mencegahnya adalah upaya yang harus diusahakan bersama,”katanya.

Mengenai penyebab kebakaran lahan, diduga karena pembukaan lahan pertanian, kebun dan perikanan.

Diketahui, lahan rawa dimanfaatkan masyarakat Daha untuk bercocok tanam dan berkebun. Termasuk menangkap ikan di parit-parit di tengah rawa.

Untuk memudahkan menangkap ikan, biasanya nelayan setempat membersihkan lahan dengan cara membakar rumput di sekelilingnya.

Pihak kepolisian, kata Kusairi juga sudah menebar spanduk dan baliho peringatan larangan membakar hutan dan lahan,. Termasuk melakukan sosialisasi  tatap muka dengan masyarakat rawan karhutla.

Sementara itu ada 7 desa di Daha yang sudah dilanda kebakaran lahan, meliputi Desa Pandak Daun, Pakan Dalam dan Paramaian, Daha Utara. Selanjutnya, Desa Muning Dalam Daha Selatan dan Desa Baru, Siang Gantung dan Bajayau di Daha Utara.  (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

 

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.