Sajikan Informasi Bisnis Gas Alam Cair, Booth DSLNG Jadi Perhatian di Banggai Goverment Expo 2024
Haqir Muhakir September 20, 2024 07:31 PM

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Booth PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan pada ajang Banggai Government Expo 2024, yang digelar di Lapangan Tribun Mirqan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kamis (19/9/2024). 

Mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga aparat TNI-Polri berkunjung untuk menggali informasi seputar bisnis LNG yang dikelola oleh DSLNG.

Perusahaan LNG yang berlokasi di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai ini menampilkan berbagai informasi menarik seputar rantai produksi gas alam cair, program pertanian berkelanjutan yang bekerja sama dengan OISCA Jepang, serta upaya konservasi burung Maleo, spesies endemik Sulawesi yang terancam punah.

Salah satu pengunjung yang terlihat antusias mengunjungi booth DSLNG adalah Kapolres Banggai, AKBP Putu Hendra Binangkari. 

Orang nomor satu di Polres Banggai tersebut mendapatkan penjelasan lengkap tentang profil DSLNG, khususnya mengenai rantai produksi LNG yang dikelola di Kabupaten Banggai.

AKBP Putu juga tertarik dengan maket yang ditampilkan di booth DSLNG, yang menjelaskan proses pengelolaan gas alam menjadi gas alam cair. 

External Communication Supervisor DSLNG, Rahmat Azis, menjelaskan dengan rinci setiap tahapan proses tersebut, mulai dari sejarah berdirinya DSLNG, masa konstruksi, hingga tahapan rantai produksi dan distribusi produk gas alam cair atau LNG ke pembeli di Korea dan Jepang.

Rantai Bisnis 

PT DSLNG resmi berdiri pada tanggal 28 Desember 2007 sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) di bawah kepemilikan Pertamina Energy Services Pte. Ltd. (29 persen), PT Medco LNG Indonesia (MLI, 20 persen) dan Mitsubishi Corporation (MC, 51 persen).

Kemudian pada tanggal 7 Februari 2011, Pertamina Energy Services Pte. Ltd. mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya ke PT Pertamina Hulu Energi (PHE), diikuti dengan pengalihan seluruh saham Mitsubishi Corporation ke Sulawesi LNG Development Ltd pada tanggal 9 Februari 2011. Sementara itu, PT Medco LNG Indonesia, mengurangi sahamnya menjadi 11,1 persen. 

Saat ini, kepemilikan saham DSLNG dipegang oleh PHE (29 % ), MLI (11,1 % ) dan SLD (59,9 % ).

DSLNG bergerak dalam bidang usaha pengolahan gas alam menjadi gas alam cair (LNG) serta pemasaran, penjualan dan pengiriman LNG. DSLNG telah menandatangani sejumlah kesepakatan jual beli gas dengan perusahaan hulu yaitu PT Pertamina Hulu Energi Tomori Sulawesi, PT Medco E&P Tomori Sulawesi dan Tomori E&P Ltd melalui Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB PMTS) dan PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) melalui Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM). 

Sesuai kesepakatan tersebut, Kilang LNG Donggi Senoro menerima pasokan gas sebesar 250 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 85 MMSCFD masing-masing dari Blok Senoro-Toili yang dikelola JOB PMTS dan Blok Matindok yang dikelola oleh PPGM.

DSLNG adalah proyek LNG pertama di Indonesia yang mengadopsi model pengembangan usaha hulu dan hilir sscara terpisah sesuai UU Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001.

Sebagai perusahaan hilir, DSLNG bertanggung jawab untuk membeli dan mengolah gas alam menjadi produk LNG, kemudian memasarkannya kepada pembeli. DSLNG telah menandatangani perjanjian jual beli LNG jangka panjang dengan sejumlah pembeli terkemuka, yaitu Jera Co., Inc., Jepang 1.000.000 ton per tahun, Korea Gas Corporation, Korea 700.000 ton per tahun, Kyusu Electric Power Co., Inc., Jepang 300.000 ton per tahun.

Guna mendukung kegiatan usaha tersebut, DSLNG memiliki kilang tunggal berkapasitas produksi sekitar 2 juta ton per tahun dengan menggunakan teknologi pencairan yang terbukti andal yakni APCI (Air Products and Chemicals Incorporation).

Komitmen DSLNG untuk memberlakukan keselamatan kerja sejak konstruksi di tahun 2011 telah membawa proyek ini ke dalam fase operasi di tahun 2015 dengan catatan keselamatan kerja yang baik. 

Menandai momen bersejarah pengoperasian kilang DSLNG, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan pengiriman kargo pertama DSLNG yang berlangsung pada 2 Agustus 2015.

Sebagai proyek LNG keempat di Indonesia, DSLNG merupakan investasi penting yang mendorong pertumbuhan Sulawesi Tengah secara signifikan. 

Selain itu, proyek ini juga telah memberikan kontribusi positif melalui dampak bergulir di bidang sosial, ekonomi dan infrastruktur. 

Lingkungan dan Pemberdayaan DSLNG memiliki kebijakan lingkungan yang terus disempurnakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, konvensi dan standar internasional serta praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan. 

Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mempertahankan pencapaian di bidang lingkungan serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.

DSLNG menerapkan prinsip Reuse, Reduce, Recycle, and Replace (4R) terkait pelestarian lingkungan mengacu pada pengelolaan limbah dan air untuk menekan dampak lingkungan. 

Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara limbah cair dikelola melalui fasilitas Sewage Treatment Plant supaya air dapat dipakai ulang dan otomatis mengurangi penggunaan air bersih dari air sumur dalam.

Selain pengelolaan limbah, DSLNG juga peduli terhadap pelestarian keanekaragaman hayati. Berbagai inisiatif perusahaan meliputi pelepasliaran burung Maleo di Suaka Margasatwa Bakiriang dan transplantasi karang sesuai ketetapan yang dikeluarkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) setempat. Upaya ini juga dapat merehabilitasi ekosistem karang dan menjadi salah satu tujuan edukasi ekowisata.

Selama hampir satu dekade, DSLNG telah melaksanakan program pengembangan masyarakat di Kabupaten Banggai untuk mendukung pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup melalui program mata pencaharian dan pengembangan ekonomi, kesehatan dan pendidikan serta infrastruktur sosial.

Sejalan dengan visi menjadi penyedia LNG yang aman dan dapat diandalkan. PT DSLNG memiliki komitmen untuk melaksanakan program pengembangan masyarakat yang terintegrasi sejak tahap awal konstruksi.

Mulai tahun 2008 hingga 2010, DSLNG menginisiasi program kemasyarakatan melalui tahap pengenalan dengan masyarakat sekitar. Sebagian besar kegiatan yang dijalankan dalam tahap ini bersifat filantropi yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan kehadiran proyek selain membentuk kedekatan dengan lingkungan sekitar.

Fase ini dilanjutkan dengan fase infiltrasi, di mana DSLNG mulai membangun pondasi program pengembangan berkelanjutan melalui pendirian Rumah Pendampingan di tiga desa terdekat yaitu Uso, Honbola, dan Kalolos. Dari sini, tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai program awal pemberdayaan mulai tumbuh.

Selanjutnya adalah tahap pelibatan dimana masyarakat mulai terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang dikembangkan DSLNG dengan mengacu pada tujuh sektor kerangka kegiatan, yaitu kesehatan masyarakat, pendidikan, mata pencaharian dan pengembangan ekonomi lokal, infrastruktur, sosial dan budaya, lingkungan dan bantuan kemanusiaan. 

Di tahun 2014, pilar-pilar berkelanjutan tersebut diperkuat melalui pemrakarsaan kemitraan dengan para pemangku kepentingan dan pemerintah setempat. (*)
 
 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.