Kronologi Dugaan Bobotoh Dibawa ke Locker Room Persib Bandung, Ngaku Diintimidasi Pemain hingga Staf
Rheina Sukmawati September 20, 2024 09:30 PM

TRIBUNJABAR.ID - Media sosial dihebohkan dengan kabar dugaan adanya Bobotoh yang dibawa ke locker room atau ruang ganti usai pertandingan Persib Bandung vs Port FC.

Laga tersebut berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (19/9/2024).

Pertandingan berakhir dengan skor 0-1 atas kemenangan tim tamu, Port FC.

Usai pertandingan, sejumlah Bobotoh pun mengutarakan kekecewaan mereka.

Di media sosial, ramai cerita Bobotoh yang mengaku mendapatkan intimidasi dari pemain hingga staf Persib Bandung.

Awalnya, Bobotoh ramai membicarakan video TikTok yang dibagikan oleh akun @ps_gar_fc.

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah steward dan staf manajemen yang mengawasi tribun penonton usai pertandingan.

Kemudian, seorang steward menggiring seorang suporter dari tribun.

Dalam narasi yang beredar, suporter tersebut melontarkan kata-kata kasar kepada para pemain karena Persib Bandung kalah.

Suporter itu nampak dibawa ke pinggir lapangan sambil dikelilingi staf dan steward.

Barang-barang bawaan suporter itu juga nampak diperiksa.

Setelah itu, suporter yang diduga merupakan pria dalam video itu buka suara ke salah satu akun Instagram melalui direct message (DM).

Dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh akun X @PraiseIsPoison, suporter itu mengaku diintimidasi hingga dibawa ke locker room.

Suporter itu mengaku peristiwa bermula ketika dirinya merasa emosional dengan menghampiri pemain, lalu melontarkan kata-kata kasar.

Ia juga melampirkan foto bajunya yang robek hingga tangan terluka diduga dicakar salah satu pemain.

"Jadi awalnya, iya di (tribun) barat pada minta jersey ke pemain. Kalau saya emosioinal lah, saya lari ke arah pemain spontan ngomong kasar," jelas pria itu dalam Bahasa Sunda.

Setelah itu, pria tersebut meninggalkan lokasi. Namun, ia mengaku diikuti oleh steward.

"Terus pergi, saat pergi saya diikuti steward, katanya disuruh diamankan."

"Setelah itu, di lorong saya ditunggu oleh Kakang dan Henhen. Henhen ngomong 'udah kamu ngomong sama saya aja berdua,' dirangkul-lah sama Henhen," ujarnya lagi.

Setelah bertemu Henhen, pria itu tidak menyangka dirinya dibawa ke locker room dan diintimidasi oleh pemain hingga staf pelatih.

"Eh ternyata saya dibawa ke locker room terus dikasih tahu, 'Ini nih yang bilang Persib butut.'"

"Dari situ saya dipukul oleh bule pelatih yang saya lupa lagi, saya tangkis (pukulan) lalu dilempar sepatu."

"Ada sebagian pemain yang memisahkan juga."

Mengenai bajunya yang robek, pria itu mengaku akibat ditarik paksa pria berbaju hitam.

"Terus itu baju yang robek (karena) saya ditarik oleh yang berbaju hitam sampai robek terus saya diamankan di luar dekat utara," jelasnya.

Pengakuan suporter tersebut lantas menjadi perhatian Bobotoh di media sosial.

Respon Persib Bandung

Tribunjabar.id sudah mencoba menghubungi Adhi Pratama selaku Head of Communication Pt Persib Bandung Bermartabat (PBB) untuk melakukan wawancara. 
Namun, hingga pukul 18.39 belum ada jawaban. 

"Waalaikumsalam, nanti selesai meeting saya info ya. Belum mas (bisa ditelepon), nanti saya yang tlp balik yah, biar enak," ujar Adhi melalui pesan WhatsApp, Jumat (20/9/2024).

Ketua VPC Buka Suara

Ketua Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar, menyayangkan sikap PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang belum merespons dugaan intimidasi terhadap bobotoh.

Tobias mengaku belum mendapat informasi lengkap terkait peristiwa tersebut, termasuk kebenaran dugaan intimidasi yang dialami bobotoh.

"Memang diduga ada intimidasi dan kekerasan yang diduga melibatkan ofisial, mungkin bagian dari PT PBB dan pemain."

"Cuma itu kan untuk info validnya perlu didalami lebih lanjut. Tapi dari hasil pengakuan korban, memang diduga ada seperti itu," ujar Tobias saat dihubungi, Jumat (20/9/2024). 

Menurutnya, jika informasi yang beredar di media sosial itu benar, maka sangat disayangkan. Bahkan, pihaknya mengutuk keras kekerasan dalam sepak bola oleh siapapun dan terhadap siapapun.

"Tentu kita sama-sama baik suporter dan semuanya, sepakat bahwa tidak boleh ada kekerasan dalam sepak bola, baik itu oleh suporter, pemain, dan siapapun. Tidak ada pengecualian, harusnya kita bisa menjaga bersama-sama," katanya.

Tobias berharap, PT PBB segera mengeluarkan pernyataan resmi terkait dugaan intimidasi yang saat ini ramai di media sosial.

"Biar tidak jadi bola liar seharusnya dari pihak Persib segera membuat pernyataan, karena yang punya wewenang di dalam locker room kan dari tim Persib."

"Supaya asumsi-asumsi yang berkembang tidak semakin liar dan kalau memang ditemukan adanya pelanggaran, saya sih berharap, dibuka secara transparan, jangan ditutup-tutupi."

"Kalau memang salah, katakan salah. Kalau memang benar, katakan benar," ucapnya.

VPC pun menyatakan siap mendampingi korban, jika benar mendapatkan intimidasi dari ofisial Persib Bandung. 

"Kami cek bukan anggota kita. Tapi walaupun bukan anggota, kita merasanya ya, kami sama-sama bobotoh dan siapapun itu, mestinya tidak boleh ada kekerasan dalam sepak bola terhadap siapapun. Tidak dikotak-kotakkan itu anggota atau bukan," katanya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.