Tiga Balita Tewas Kebakaran di Cipinang Ditinggal di Kamar yang Terkunci, Ibunya Sedang Jemput Kakak
Jaisy Rahman Tohir September 20, 2024 09:30 PM

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Tiga balita korban tewas kebakaran di Jalan Cipinang Bunder, Cipinang, Jakarta Timur diketahui ditinggal dalam kamar yang terkunci sebelum kejadian.

Mereka ditinggal di dalam kamar tersebut ketika ibundanya sedang menjemput kakak korban di sekolah yang tak jauh dari rumah.

Kapolsek Pulogadung, Kompol Suroto, mengatakan, pada saat kejadian ketiga korban berada di lantai dua rumah yang kamarnya dalam keadaan terkunci.

"Kamar dalam keadaan dikunci agar anak-anaknya tidak keluar dari dalam kamar, karena takut anak-anaknya terjatuh dari lantai dua," kata Suroto.

Dari keterangan ibu korban, di dalam kamar lantai dua itu hanya ada kipas yang menyala.

Lebih lanjut Suroto mengatakan, api mulai berkobar sekitar pukul 9.40 WIB.

Api yang diduga berasal dari kamar itu kemudian membesar dengan cepat dan menyambar ke rumah-rumah lainnya di gang tersebut.

Menurut Suroto, pada saat kejadian kakek korban sebenarnya sudah berupaya menyelamatkan ketiga cucunya, namun nahas tak berhasil.

"Pada saat itu saksi 3 (kakek korban) lalu memberitahu dan meminta bantuan warga lainnya untuk memadamkan kebakaran," kata Kapolsek.

Ditemukan dalam Posisi Tertimpa Puing-puing Rumah

Adapun saat kebakaran terjadi, ketiga korban terjatuh dari lantai dua dan tertimpa puing-puing rumah yang ludes terbakar itu.

Saripudin (40), kerabat korban sekaligus salah seorang saksi mata mengungkapkan, jenazah ketiga balita itu ditemukan berdekatan di lantai dasar.

"Pas di bawah tingkat, di pojokan, sudah tertimpa. Dari atas jatuh ke bawah tertimpa kayak kayu-kayu sisa kebakaran itu," ucap Saripudin.

Terkait kronologi kebakaran, sekitar pukul 9.30 WIB, istri Saripudin menyaksikan asap tebal serta mencium bau gosong menyeruak dari atas rumahnya.

Adapun rumah Saripudin berada persis di sebelah rumah yang ditempati korban, di dalam sebuah gang di Jalan Cipinang Bunder.

"(Asal api) itu dari rumah korban, enggak tahu asalnya dari korslet listrik atau gimana," katanya.

Api lalu dengan cepat menyambar rumah-rumah lainnya dalam gang sempit itu.

Saripudin akhirnya keluar rumah dan berteriak mengabarkan warga lainnya bahwa ada kebakaran.

Saat itu, karena dilanda kepanikan, Saripudin tak ingat bahwa masih ada tiga balita yang terjebak di dalam rumah itu.

"Enggak inget ada balita karena fokus api mau madamin, sudah besar banget apinya," kata Saripudin.

"Pas saya teriak kebakaran baru mereka keluar, dikiranya kan api di bawah tuh, enggak tahunya posisi api dari atas," ucapnya lagi.

Kebakaran selanjutnya ditangani petugas pemadam kebakaran yang memadamkan api hingga pukul 11.52 WIB.

Setelah api padam total, baru lah warga setempat mengetahui ada tiga balita yang tewas terjebak di dalam rumah.

"Karena bangunan sudah hancur jadi jatuh ke bawah, ini kan bukan rumah dakan, rumah yang kayu triplek, jadi (ketiga korban) dari atas jatuh ke bawah," ucapnya.

"Posisi korban sudah tertimpa, dari atas jatuh ke bawah tertimpa kayak kayu-kayu sisa kebakaran itu," katanya memperjelas.

Adapun ketiga balita korban tewas dalam kebakaran tersebut masing-masing ialah Kanaya yang berusia 4 tahun, Rafka usia 3 tahun, dan Asyifa yang berusia 1,5 tahun.

Ketiga balita itu sudah teridentifikasi sesaat setelah kebakaran dan jenazahnya dibawa ke RS Polri Kramatjati guna diautopsi.

"Sementara sekarang untuk korban meninggal dunia teridentifikasi ada tiga orang, sudah kami bawa ke RS Polri Kramatjati untuk keperluan autopsi," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunantho Hutahaean.

Sementara itu, selain tiga balita tewas, pihak Kelurahan Cipinang mencatat total 32 KK yang terdiri dari 90 jiwa kehilangan tempat tinggalnya akibat kebakaran ini.

Mereka yang terdampak kebakaran akan mengungsi ke musala Mujahidin yang berlokasi di RT 04 RW 18 Kelurahan Cipinang.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.